MANADO – Tim sepakbola Gorontalo tampil jumawa dengan menjuarai Grup E dalam laga Pra PON 2016. Anak asuhan pelatih Welly Podungge ini memuncaki klasemen Grup setelah memetik kemenangan 1-0 atas Sulteng dalam pertandingan yang berlangsung, Kamis (24/03) malam, di Stadion Siliwangi Bandung, Jabar.
Gol tunggal kemenangan Gorontalo dicetak Ismu Monoarfa pada menit 18. Tim sepakbola Gorontalo mengemas nilai 4. Sebelumnya dalam laga perdana lawan Sulut bermain imbang 1-1.
Dengan hasil ini, tim Gorontalo akan menantang juara Grup D Sulawesi Selatan pada perebutan tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, Sabtu 26 Maret.
Jika mampu mengatasi anak-anak Sulsel, Gorontalo otomatis lolos ke putaran final yang melibatklan 12 tim. Sebaliknya jika kalah, Gorontalo akan melakoni lagi play-off melawan runner-up Grup F Maluku Utara pada 29 Maret nanti di Stadion Wijayamukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar.
Sementara Sulsel sukses melangkah ke babak selanjutnya setelah memastikan diri keluar sebagai juara grup D kualifikasi PON XIX. “Jelas kami hanya berada di posisi Runner Up dengan raihan 2 poin. Kami hanya bermain imbang sepanjang 2 laga,” ujar Pelatih Kepala Tim Pra PON Sulut, Inyong Lolombulan.
Hasil ini, lanjut Inyong, tidak menyurutkan semangat tim Sulut karena tidak pernah mengalami kekalahan sepanjang dua pertandingan Grup E. Bisa dilihat Pra PON tahun 2011 lalu, Sulut kalah telak kendati menjalani persiapan yang cukup matang.
“Sedangkan kami hanya menjalani persiapan sebelan saja, berarti ada peningkatan dengan persiapan yang minim,” sebut dia.
Asisten Pelatih Stenly Mamuaja menambahkan, hasil ini membuat dirinya kecewa karena selama seleksi di Manado tidak semua pemain bagus yang ikut seleksi.
“Saya melihat ada unsur pengekangan terhadap pemain untuk tidak diikutsertakan dalam seleksi. Kan sayang pemain dikekang, padahal untuk membela nama daerah di ajang Pra PON,” ujar mantan pemain timnas tersebut.
Beragam tanggapan positif muncul dari klangan pemerhati sepak bola di Manado.
Para kalangan pemerhatimenilai hasil ini diluar dugaan, karena persiapan yang minim.
“Artinya hasil ini tidak membuat Sulut pulang dengan kepala tertunduk, justru persiapan yang pendek bisa meraih hasil positif. Semua juga tahu”. Ujar Roy Huwae melalui sambungan telepon dari Manado. (don/jst)