MANADO – Mengucapsyukur dalam segala hal adalah kewajiban bagi umat yang percaya kepada Tuhan. Mengucapsyukur dari apa yang kita miliki bukan dari sesuatu yang tidak kita miliki.
“Belajar dari Matius 15:32-39, Tuhan Yesus telah mengajar umat-Nya bagaimana mengucap syukur dari apa yang ada pada, bukan dari yang tidak ada. 7 roti dan beberapa ekor ikan kecil ketika Tuhan Yesus mengucapsyukur mampu memberi makan 4.000 orang, bahkan ada sisa,” kata Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan Majelis Gembala KGPM, Gembala Francky Londa, STh, MA, Minggu (29/1).
Ia melanjutkan, umat kristen harus mampu mengaktualisasikan Iman-nya dalam setiap dimensi kehidupan. Manusia tidak diberi ‘Hak’ untuk memilih dikeluarga mana atau warga negara apa ketika lahir.
Setiap manusia hanya diberi ‘Hak’ untuk menjalani hari hidup yang dianugerahkan Tuhan sejak ia dilahirkan. Persoalannya, mampukah kita hidup dalam ucapan syukur atas semua anugerah Tuhan dalam hidup kita..?
“Siapapun dan apapun kita, kita adalah Ciptaan Tuhan yang termulia, yang dipersiapkan Tuhan untuk masuk dalam rencana-Nya yang indah bagi dunia ‘Diberkati untuk Memberkati’,” ujarnya.
Ditambahkannya, ditengah derasnya arus kompetisi globlal dan kerasnya tekanan kehidupan, umat kristiani harus mampu menunjukan eksistensinya sebagai umat pilihan Allah untuk terus berkarya bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
“Apapun bentuk tekanan kehidupan, jangan sampai membuat kita lupa untuk mengucapsyukur kepada Tuhan, dalam situasi dan kondisi apapun ditengah kompleksnya persialan bangsa Indonesia, jangan sekali-kali meragukan apalagi melupakan Tuhan dalam setiap abjad kehidupan manusia,” pungkas Londa. (JO)