Berangkat dari keprihatinan beberapa pribadi, melihat kondisi warga Kota Manado yang masih sangat membutuhkan bantuan untuk keluar dari keterpurukan pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor pertengahan Januari kemarin. Geliat kecil kemudian menjadi gerakan besar yang melibatkan banyak pihak, instansi, organisasi dan masyarakat umum, menyatukan visi dan misi kemanusiaan demi membuat Manado kembali tersenyum.
Sabtu 8 Februari 2014, ribuan relawan benar-benar membuktikan komitmen mereka dalam Gerakan Manado Bangkit bersama TNI, Pemerintah Kota Manado, PMI, ormas kepemudaan, pemuda gereja dan mesjid, rumah sakit, perbankan, perhotelan, mahasiswa, dan warga lainnya.
Berkumpul di 3 titik yaitu, Makodim, Makorem dan itCenter Manado, relawan Gerakan Manado Bangkit sudah berkumpul sejak jam 6 pagi dari berbagai penjuru kota dan kabupaten sekitar, kemudian dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo H. Sarundajang di Markas Korem 131/Santiago, disaksikan langsung oleh Wakapolda Sulut, Danrem dan tentu saja Walikota Manado Vicky Lumentut, dengan ditandai diikatkannya sehelai kain putih bertuliskan Gerakan Manado Bangkit kepada perwakilan relawan.
“Yang telah terjadi adalah bencana, dan yang harus kita lakukan sekarang adalah melakukan tindakan nyata untuk mengatasi bencana dan akibat – akibatnya. Saya sangat bangga dengan anda semua dalam Gerakan Manado Bangkit ini.” ungkap Gubernur Sulut dalam sambutannya.
Sedangkan Jemmy Asiku yang memberikan sambutan sebagai perwakilan dari penggagas gerakan ini, mengaku terharu dengan banyaknya relawan dan bantuan yg mengalir melalui Gerakan Manado Bangkit ini, dan berharap gerakan ini benar – benar mampu untuk bangkit secara fisik dan menjaga mental persaudaraan dalam kebersamaan, sebagaimana Manado dikenal selama ini oleh pihak luar.
Dibawah pimpinan Kodim, ribuan relawan GMB kemudian diisebar ke 5 kecamatan yang sudah di survey sebelumnya, untuk kemudian turun langsung membantu warga membersihkan rumah – rumah mereka yang masih kotor bahkan yang masih tertutup sampah dan lumpur.
Petugas medis yang bergerak bersama PMI juga dengan sigap memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada korban serta warga lainnya yang sudah mulai terkena penyakit khas pasca banjir, seperti penyakit kulit dan ISPA.
Terpantau, Danrem ditemani jajaran petinggi PMI dan para penggagas turun langsung memantau kelancaran kegiatan sosial ini. “bantuan begini yang paling pas kwa pak. torang le kasiang so nintau mo kase bersih bagimana ni rumah. mar karna bapak – bapak so datang bantu begini deng truk sampah, ahirnya samua boleh bersih. makaseh banyak pak!!” ungkap beberapa warga yang ditemui di Wonasa, lingkungan 5.
Gerakan Manado Bangkit sendiri berlangsung hingga sore dengan dibalut semangat para relawan lewat teriakan yel – yel GMB : Manado.. Bangkit!, Manado.. Bangkit!!, Manado.. Bangkit!!! (Christofel Sundah)