MANADO – Program Pemkot Manado khusus Dinas Kominfo menyangkut pemasangan WiFi di angkutan kota pada 2014 mendatang, mendapat dukungan dari Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Sulut dan Manado. Termasuk program penanganan kemacetan lalu lintas di Kota Manado yang berbasis TIK. “Program-program tersebut harus didukung sehingga bisa terealisasi. Kami melihat ada kerinduan dari Pemkot Manado agar Manado menjadi cyber city atau smart city”, ungkap Yaulie Deo Rindengan, Ketua Relawan TIK Sulut.
Menurutnya, selain WiFi Angkot sudah mendapat persetujuan dari Walikota Manado untuk diterapkan dan telah disampaikan pada saat acara Pemkot Menyapa di Lapangan Tikala, program tersebut menurut Yaulie yang juga Sekretaris APTIKOM Sulut ini, juga tidak membebankan pemkot dan warga Manado. “WiFi Angkot tidak menggunakan uang APBD”, ujarnya. Staf Pengajar Unsrat ini juga menampik jika ada anggapan program tersebut tidak berguna bagi kepentingan masyarakat.
“Justru kami menilai ini merupakan salah satu terobosan yang sangat bagus untuk pengembangan TIK di Kota Manado. Hasil survey membuktikan 60 persen pengguna angkot juga memanfaatkan internet”, jelasnya. Justru pihak pengusaha angkot harus berterima kasih kepada Pemkot Manado yang memfasilitasi pemasangan WiFi tersebut. “Ini sekaligus menjadi tantangan bagi Pemkot Manado agar mensukseskan program tersebut. Program ini bagus dan pantas diberi apresiasi. Tapi kami juga akan mengawal agar program tersebut betul-betul terealisasi”, tukasnya.
Sebelumnya pada saat pelantikan Relawan TIK Manado dan seminar di Aula Pemkot Manado pada Senin (9/12), program tersebut mendapat sambutan hangat dari para dosen, mahasiswa dan Relawan TIK. “Kami Relawan TIK tidak setuju dengan pernyataan Ketua Organda yang menilai WiFi Angkot tidak berguna. Justru lewat program ini yang diuntungkan bukan hanya warga tapi juga pengusaha angkot. Termasuk akan menjadikan Kota Manado sebagai cyber city”, jelasnya. (lex)