oleh: Ventje Jacob/Pengamat dan Pemerhati Sosial Kemasyarakayam.
Disetiap penghujung tahun, Polri biasanya diperhadapkan pada program keamanan akhir tahun yang biasa disebut; “OPERASI LILIN” (operasi keamanan Natal & Tahun baru), namun kali ini di tahun 2020 Kepolisian diperhadapkan pada 3 sasaran pengawalan keamanan, yakni; Natal+Tahun baru, Pilkada serentak dan Pendemi virus Covid’19.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa tugas pengawalan keamanan sebagai bentuk tanggung jawab Polri yang tentunya juga dalam rangka mendukung program pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional.
COVID’19
Menurut Argo, dalam kesempatan itu Kapolri Jendral Idham Azis kembali menekankan kepada jajaran kepolisian khususnya para KASATWIL (Kepala Satuan Wilayah) untuk menegakkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 tanpa ragu, sebab penularan covid’19 sampai saat masih terus bertambah bagaikan air sungai yang tak pernah berhenti mengalir. POLRI sebagai garda terdepan dalam penanggulangan pencegahan/penyebaran covid’19 tetap terus mengingatkan dan mengsosialisakan para masyarakat untuk mentaati Protokol Kesehatan.
PILKADA
Terkait Pilkada Serentak 2020, para Kapolda dan Kapolres yang ada di lokasi penyelenggaraan yakni 270 provinsi, kabupaten dan kota, segera bersiap melaksanakan pengamanan TPS, surat kotak suara, perhitungan suara, dan tahapan lainnya berkaitan dengan pesta demokrasi Pilkada serentak tahun 2020. Pihak kepolisian tentunya sudah memiliki data daerah/wilayah mana yang tensi politiknya cukup tinggi, yang diperkirakan sangat mudah terjadi gesekan yang pada akhirnya bisa mengarah pada konflik sesama masyarakat.
Mendagri Tito Karnavian meminta aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, bekerja sama dalam menjaga pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 ini. Tito sangat berharap bahwa semua elemen bangsa harus bekerja keras, bahu-membahu menjaga negeri ini agar gangguan-gangguan, konflik, dan lain-lain termasuk kerumunan dalam jumlah besar agar kemungkinan gangguan konvensional dalam bentuk konflik, kekerasan, politik uang, pelanggaran-pelanggaran pidana lain, serta penyebaran Covid-19.
Perlu diingat bahwa Pilkada serentak 2020 sebagai adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan berdemokrasi harus didukung keamanan dari berbagai potensi konflik. Hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi kerumunan hingga hari pemungutan dan rekapitulasi perhitungan suara.
Adapun Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 tetap akan digelar pada 9 Desember mendatang di sembilan provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten.
NATAL DAN TAHUN BARU
Sementara pengamanan Natal 2020 & Tahun Baru 2021 sepertix agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini agak ringan karena umat nasrani msh melakukan ibadah natal secara on-line. Namun demikian pengamanan harus tetap menjadi perhatian utama oleh pihak kepolisian, mengingat ancaman dari kelompok radikalisme masih saja mewarnai kehidupan bangsa kita. Peristiwa yg baru saja terjadi di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah, mengingatkan kepada kita semua anak bangsa khususnya pihak TNI-POLRI bahwa ancaman kelompok radikalisme masih tetap terus berlanjut, maka dari itu kitta harus tetap mewaspadainya.