Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahap pertama tahun 2015 memang telah berakhir. Seiring dengan itu, suhu politik di beberapa daerah menjelang Pilkada tahun 2017 dan 2018 mulai meningkat, termasuk di Sulawesi Utara.
Para kandidat dari yang masih malu-malu sampai yang terang terangan semakin banyak. Tim sukses mulai aktif bergerilya memperkenalkan kandidatnya. Di Sulawesi Utara sendiri Kabupaten Minahasa adalah salah satu Kabupaten yang akan menggelar pesta Demokrasi memilih pemimpin secara langsung.
Pilkada di Minahasa selalu menarik diikuti dan tetap mempunyai perhatian tersendiri tidak hanya masyarakat Kabupaten Minahasa, tapi Sulawesi Utara.Rencananya Pilkada serentak di Minahasa akan dilaksanakan 2018. Tapi proses tahapan akan dimulai 2017.
Maklum Minahasa adalah Kabupaten Induk. “Budaya demokrasi sudah sangat lama, bahkan bisa katakan dibanding daerah lain di Indonesia, bicara soal demokrasi dalam memilih pemimpin Minahasa adalah gurunya. Sejak puluhan tahun ketika daerah lain belum melakukan pemilihan langsung, di tanah Minahasa sudah memilih Kepala Desa secara langsung,” ujar Steven Sumolang SSos, MSi peneliti Antropologi Budaya LIPI.
Hal itulah Sumolang menambahkan Pilkada di Minahasa selalu menarik diikuti. Di pihak lain DR Ferol Warouw mengatakan Pilkada di Minahasa nanti harus menjadi momentum memilih pemimpin yang dapat membangkitkan Kabupaten Minahasa ketertinggalan dengan daerah lain yang sebelumnya adalah bagian dari Kabupaten Minahasa, seperti Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara serta Kabupaten Minahasa Utara.
“Ini harus jadi momentum, kebangkitan untuk mengajar ketertinggalan, Saya dengar sudah banyak kandidat yang ancang-ancang, bahkan figur perempuan juga sudah mulai muncuL” ujar dosen Unima ini.
Terkait figur figur pemimpin yang akan maju nanti, salah satunya adalah Youla Lariwa, SH Ketua Perkumpulan Pemuda Tondano (PPT) se Jabodetabek. Lariwa yang merupakan salah satu pengacara sukses di Jakarta kian santer diperbincangkan.
Namun demikian saat berbincang dengan seputarsulut di Jakarta, figur perempuan yang juga Ketua Pinasungkulan Mapalus Ne Toulour di Jabodetabek (PMToulour) masih menjawab diplomatis. “Wah anda dengar dari mana ?, Kalu kita sih blum berpikir seirus ke arah sana (Pilkada). Tapi makaseh kalu ada Tou Kawanua yang mulai membicarakan saya,” tandas Lariwa.
Menurutnya untuk menjadi pemimpin itu tidak gampang, karena tanggung jawabnya sangat besar. “Kita tentunya butuh masukan dari semua, terutama para tokoh Kawanua dan masyarakat sebelum memutuskan maju atau tidak, Tentunya yang paling utama apakah Tuhan berkenan atau tidak” tambahnya.
Munculnya nama Youla Lariwa ini menjadi perhatian tersendiri, karena sekian lama berdiri, masyarakat Kabupaten Minahasa seakan merindukan figur perempuan untuk memimpin Kabupaten Minahasa. “Menarik juga ini figur perempuan. Apalagi beberapa Kabupaten Kota di Sulut, cukup pesat kemajuannya saat dipimpin seorang perempuan,”ungkap Donny Rumagit Langowan.
Namun demikian Rumagit mengataka Lariwa harus bisa memberikan keyakinan tidak hanya kepada warga tapi juga Partai. Sementara Steven Sumolang menilai, bisa warga Kabupaten Minahasa ingin ada suasana baru dengan memilih figur perempuan nanti. “Memang masih jauh, tapi bisa warga Kabupaten Minahasa memang lagi mencari figur perempuan sebagai pendobrak untuk kemajuan,” kata Sumolang. Bahkan Lariwa berpotensi menjadi pesaing kuat bagi Bupati Jantje Sayow, Hangky Gerungan yang kedengarannya akan ikut bertarung di Minahasa.(lrd).