Bulan juli merupakan bulan yang penuh pengucapan syukur untuk rakyat minahasa terlebih khusus masyarakat Minahasa Selatan, ini di karenakan masyarakat Minahasa Selatan akan melaksanakan hari pengucapan syukur. Thanks giving day atau hari pengucapan syukur di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) tahun 2015 ini jatuh pada tanggal 12 Juli.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari pengucapan syukur di kabupaten ini akan berlangsung meriah. Dapat dipastikan kabupaten yang dipimpin oleh Christiany Eugenia Paruntu ini akan diserbu ribuan pengunjung atau tamu dari berbagai pelosok dari di Sulawesi Utara.
Berita Lainnya
Di satu sisi berdasarkan estimasi pada saat menggelar hari pengucapan syukur ini setiap keluarga akan menghabiskan dana rata-rata sebesar Rp 2 juta. Jika dikalikan dengan jumlah kepala keluarga di Minsel ada sekitar 60 ribu, maka dana yang akan habis menggelar kegiatan ini yakni sebesar Rp 120 miliar.
Dolvie Mangindaan, tokoh masyakarat Minsel mengutarakan angka sebesar Rp 2 juta tersebut merupakan prakiraan awalnya saja. “Karena tahun ini ada panen cengkih dan diperkirakan juga akan ada keluarga yang menghabiskan Rp 3 sampai 5 juta untuk menggelar pengucapan syukur,” katanya.
Ia menyebut ini merupakan angka yang fantasis dan bukan main dalam menggelar sebuah perayaan, namun ia berpendapat begitulah masyakarat yang tak segan-segan mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk perayaan sekali setahun tersebut.
“Ini sudah menjadi kebiasan masyarakat Minsel dan umumnya warga Minahasa, Pengucapan Syukur sudah menjadi ajang seremonial hura – hura dimana makna yang sesungguhnya Pengucapan Syukur telah bergeser”, kata Ketua Aliansi Budayawan Minsel ini.
Sehingga sebagai tokoh masyarakat ia berharap agar perayaan ini jangan dirayakan dengan pesta pora. “Tetap harus sesuai dengan koridor yang ada, namanya juga hari pengucapan syukur yah mengucap syukurlah kepada Tuhan dengan memberikan 1/10 hasil panen atau apapun itu untuk mensyukuri berkat Tuhan sehingga dihindarkan dari mabuk-mabukan dan memicu terjadi perkelahian,” katanya.(Jeferson Karundeng)