Gorontalo, (21/10/2018) – Masa pemulihan terus dilakukan pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sigi, Donggal, Parigi Moutong di Sulawesi Tengah.
Tentu butuh waktu untuk kembali pada situasi normal. Pada fase pemulihan saat dukungan moral dari semua pihak sangat dibutuhkan.
Berita Lainnya
Demikian ungkapan dan himbauan Sekretaris Pelka Pria Kaum Bapa Sinode Gereja Protesten Indonesia di Gorontalo (PKB GPIG) Franky Lumingas, Minggu (21/10/2018).
“Kami terus melakukan komunikasi dengan saudara-saudara kita yang terkena bencana, juga rekan sesama pelayan. Mereka meminta dukungan doa agar dikuatkan dan di mampukan melewati masa sulit, “jelasnya.
Pasca bencana menurut Franky, banyak bantuan materi yang masuk, namun untuk tetap kuat dan bangkit masyarakat butuh topangan doa yang menguatkan rohani mereka.
“Kami Pelka PKB dan Pemuda GPIG mendatangi dan menyalurkan bantuan ke beberapa tempat di Palu 15 Oktober lalu. Bantuan diberikan di posko jemaat GSKT, GPID, KKIG. Lainnya di bagi kepada masyarakat baik kristen dan muslim, “jelas Ketua Karang Taruna Desa Kaaruyan ini.
Selain memberikan bantuan materi, mereka juga saling memberi kekuatan lewat topangan doa.
“Penguatan rohani sangat dibutuhkan, karena selain kehilangan materi, banyak di antara mereka yang kehilangan sanak saudara. Kami PKB GPIG melakukan doa puasa. Rencana ke depan ada program pelayanan di daerah tersebut, “tandasnya.
Di sisi lain Lumingas menghimbau agar jangan mempolititasi atau ada pihak tertentu yang mencari keuntungan politik di daerah bencana.
“Kita jangan tambah membebani mereka. Bantu tanpa melihat warna, latar belakang suku dan agama, “tandasnya.
Hal yang sama di katakan tokoh masyarakat Moutong Nyong Manalip. “Ya jemaat dan masyarakat sudah mulai melangkah bangkit lagi, tentu itu tidak mudah. Tapi kami yakin dengan kekuatan doa dan penyertaan Tuhan semua bisa dilewati, “ujarnya. (4rl).