Seputarsulut.com – Ketersediaan bahan pangan yang memadai menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 menjadi hal yang utama, mengingat di tahun-tahun sebelumnya stok bahan pangan di akhir tahun belum terasa cukup dan berdampak pada lonjakan harga, ini membuat masyarakat panik. Pemerintah pun diminta untuk pro aktif menyikapi hal ini.
Pimpinan Komisi I DPRD Sulut, Braien Waworuntu mengatakan bahwa memang sejauh ini stok ketersediaan bahan pangan di Sulut maupun Kabupaten/kota memang masih normal, begitupun harga-harga masih dapat dikendalikan. Tapi ketika mendekati hari Natal 25 Desember, lonjakan pembeli akan signifikan sehingga pemerintah harus segera melakukan pencegahan dengan penyediaan stok bahan pangan yang lebih tinggi lagi.
“Karena ketika ketersediaan bahan pangan seperti rica, tomat dan lainnya kurang akan berdampak pada harga yang melambung tinggi. Itu otomatis dan pasti akan menyusahkan masyarakat,” ucap Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulut, Rabu (07/12) diruang kerjanya.
Tak hanya itu, Braien juga mendesak Pemerintah khususnya dinas terkait untuk dapat secara intens memantau agar ketersediaan stok bahan pangan untuk masyarakat Sulut menjelang Natal dan Tahun Baru selalu aman maupun harganya tidak melambung tinggi.
“Dan untuk toko swalayan dan seluruh pasar yang adalah penyedia bahan pangan kiranya tidak mark up harga dan juga tidak menjual bahan yang sudah kadaluarsa. Memang pengawasan dari Disperindag harus lebih dipacu dan operasi di semua pasar harus dilakukan, karena kebutuhan masyarakat meningkat secara umum di akhir tahun ini,” jelas Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Minahasa.
Ia juga mengatakan dalam waktu dekat ini akan memantau langsung di sejumlah pasar, bagaimana kondisi dan situasi terkini soal ketersediaan dan harga bahan pangan.
“Tugas kami DPRD adalah mengawasi. Jika di lapangan terjadi kelangkaan atau lonjakan harga, itu berarti pemerintah gagal melakukan langkah antisipatif dan itu akan menyengsarakan masyarakat,” Tegas Legislator dapil Minahasa-Tomohon.