Seputarsulut.com, Manado – Pengurus dan Komunitas Marijo Belajar Region Sulut akhirnya terbentuk, Jumat (14/04/2021).
Terbentuknya komunitas Marijo Belajar Region Sulut dibuktikan dengan pelantikan secara virtual oleh Pengurus Marijo Belajar Pusat.
kepengurusan Marijo Belajar Region Sulut periode 2021/2022 yang baru dilantik diantaranya, Ketua Jessica Veronica Tarima, S.Pd, Sekertaris Gracia Sumayku dan
Bendahara Glorya Lensun.
Adapun divisi beserta anggotanya yang baru dilantik yaitu, divisi Event dan Program: Armando G. Mantik, S.Th, Thessalonica Wowor, Angelina Umboh, divisi Public Relation: Meggy Supit, Jullya Salawati, Erza Sampebua, sedangkan divisi Jurnalis: Meikel Pontolondo, Brigitta Tampi,
divisi Multimedia: Linda Mende dan Jeane Parera.
Setelah dilantik, Ketua Marijo Belajar Regional Sulut, Jesica Veronica Tarima mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pengurus Marijo Belajar Pusat yang memberikan kepercayaan akan dirinya dan teman-teman. “Makasih buat pengurus Marijo Belajar Pusat yang mempercayakan saya dan teman-teman untuk bisa menjadi pengurus Marijo Belajar Region Sulut periode 2021/2021 ini,” ujarnya.
“Kami pengurus Marijo Belajar Region Sulut masih membutuhkan bimbingan dari pengurus pusat terkait program-program yang kedepannya akan kami jalankan. Kami akan berusaha menjadi yang terbaik agar tujuan dari visi dan misi komunitas ini bisa tercapai,” tutur Veronica.
Pada kesempatan yang sama, Founder Marijo Belajar Meinagustia C. Ngangi memberikan apresiasinya untuk pelantikan komunitas Marijo Region Sulut dan Sulteng. “Saya mengapresiasi pengurus dengan adanya pelantikan 2 Regional Marijo Belajar Sulut dan Sulteng, dan saya pribadi mengucapkan banyak selamat bagi ketua, sekretaris dan Bendahara serta anggota yang sudah dilantik,” jelasnya.
Ia pun berharap, kepemimpinan dan anggota Marijo Belajar di Region Sulut dan Sulteng berkembang dan menghasilkan aksi nyata untuk Indonesia.
“Saya meminta kepada pengurus yang baru dilantik untuk mampu mengayomi satu dengan yang lainnya. Apa arti kepemimpinan jika tidak dijunjung dengan keanggotaan yang baik. Saya pun berharap pengurusan di 2 Region ini menerapkan rasa pengertian dan saling menghormati, jika kita satu sama lain pengertian pasti tidak akan ada perselisihan,”ujarnya.
Sebagai generasi ditengah kemajuan global. Intinya semua mengutamakan kasih di atas segalanya. “Mari kita berjuang bersama dan bawah Komunitas Marijo Belajar bermanfaat dan dikenal oleh Masyarakat Indonesia,” ajaknya.
Sedikit sejarah dari Komunitas Marijo Belajar
Marijo Belajar adalah terdiri dari dua bahasa diantaranya, Marijo dari bahasa Manado tandanya ajakan, sedangkan Belajar diambil dari bahasa Indonesia yang baik.
Komunitas Marijo Belajar dibentuk oleh Founder Meinagustia C. Ngangi dan Co-Founder Vicky Victor Manangkalangi pada 5 Juni 2020 ini. Keduanya berlatar belakang pendidikan Sarjana Biologi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Manado (Unima).
Komunitas Marijo Belajar terbentuk ditengah tamu Covid-19 melanda dunia. Terbentuknya komunitas ini sebagai wadah pembelajaran yang memanfaatkan berbagai sosial media baik Instagram, Facebook maupun YouTube. Dan setiap anak muda dan masyarakat pada umumnya bisa mengikutinya.
Ajakan yang sontak dari Komunitas Marijo belajar ini, agar anak-anak muda di Indonesia bisa membangun kepercayaan akan dirinya bahwa dia mampu dengan kemampuannya untuk membangun dan membentuk Indonesia ini lebih baik. Marijo Belajar mendorong anak muda berani keluar dari zona nyaman.
Marijo Belajar memiliki visi sebagi Platfrom edukasi yang memberikan wadah bagi generasi muda yang produktif dan inovatif sehingga tercapainya target SDGs 2030. Sedangkan misi yakni memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan kemampuan dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Keanggotaan dan relawan Marijo Belajar sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia.