SULUT – Sebuah pernyataan mengejutkan dilontarkan Anggota DPRD Sulut, Amir Liputo SH. Yang diucapkan politisi vokal ini, yakni, jika Pemprov Sulut tak akan membuat langkah atau progress untuk membangun jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di Manado Utara, seperti di Kawasan Bailang, Tuminting, maka Manado Utara akan bergabung ke Pilipina.
“Saya melihat sampai saat ini di Manado Utara masih terus macet. Harusnya ada jalan yang dibangun untuk menghubungkan jalan dari jembatan Soekarno ke Bailang. Tapi sampai sekarang ini belum ada. Apakah Manado Utara bukan bagian dari Sulawesi Utara?. Kalau tak lagi dianggap Manado Utara sebagai warga Sulut, maka lebih baik kami berbondong-bondong bergabung ke Pilipina saja,” ujar Liputo disela-sela melakukan pembahasan KUA-PPAS antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulut, di ruang rapat satu, Kantor DPRD Sulut, Rabu (9/11), sambil mengatakan, jika ungkapan itu hanya berkelakar saja.
Sontak, pernyataan Liputo ini, mengundang perhatian serius para pimpinan DPRD Sulut yang dipimpin Ketua Andrei Angouw, jajaran TAPD Pemprov Sulut dibawah kendali Sekprov Sulut Edwin Silangen SE MS. Terlihat, ungkapan Liputo ini, disambut hentakan tawa bercampur ketegangan.
Alasan Liputo mengatakan ungkapan berkelar itu, meruju pada, pernyataan Sekprov Sulut, diamana landasan anggaran kedepan, tema utama membahas soal infrastruktur di Bumi Nyiur Melambai.
“Apalah artinya kita bicara soal infrastruktur yang menjadi tema pembangunan, sementara pemerintah tak bisa perhatikan soal akses jalan di Manado Utara yang bisa mengurai kemacetan. Ini harus sinkron,” ucap andalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulut ini.
Sebelumnya, Silangen dalam penjelasan awal saat pembahasan KUA-PPAS ini, sempat menyatakan bahwa, tema pergerakan program Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Drs Steven Kandouw (OD-SK), soal infrastruktur. (Ardybilly)