MANADO -Wawasan kebangsaan harus dipacu kembali sebab itu merupakan salah satu cara untuk mengatasi fenomena liberalisasi politik saat ini. Saat ini masyarakat amat sulit diatur dan kontrol negara karena masyarakat selalu berlindung pada UU hal asasi manusia. Pemerintah kerap kesulitan mengatur warganya sendiri karena dukungan masyarakat atas kebijakan pemerintah mulai sirna.
Kebijakan pemerinah membatasi aktivitas masyarakat akibat penyebaran covid 19 tidak semua masyarakat mendukung. Ada yang bebas berkreavitas, berkerumun tanpa mengatur jaga jarak dan menggunakan masker.
Pada jaman orde baru, tidak ada kebijakan yang tidak ditaati masyarakat. Di negara-negara yang berhasil mencegah penyebaran virus covid justru negara-negara yang sistim pemerintahannya otoriter. Tapi di negara-negara yang penyebaran covid tidak bisa dicegah disebabkan pemerintah tidak mampu mengendalikan masyaraktnya. Banyak Masyarakat yang tetap melanggar karena berlindung pada kebebasan sipil.
Polisi dan tentara juga tidak bisa berbuat banyak, sebab jika mereka ketat dan disiplin mereka kerap diancam dengan pelangaran HAM. Dia satu sisi liberalisasi politik juga ditandai dengan kebebasan oleh siapa saja untuk menjadi pemimpin walapun kualifikasi pemimpin belum sesuai standar.
Lagi-lagi selalu berdalih bahwa setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih. Wawasan kebangsaan perlu digalakkan kembali mengingat Budi pekerti dan karakter bangsa mulai ditinggalkan oleh banyak pihak. Dimana-mana terjadi korupsi, ada pejabat ikut peserta narkoba, jual beli jabatan. Perilaku anak-anak muda juga telah banyak menyimpang dari karakter bangsa. Pengaruh globalisasi dan teknologi menjadi salah satu pemicu.
Hal diatas adalah ringkasan materi Ferry Daud Liando sebagai narasumber pada seminar wawasan kebangsaan yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Manado di hotel Grand Puri Manado, 15 Juni 2021.
Pembicara lain adalah Mayor TNI Jance Walangitan dari Kodim dan Kaban Kesbangpol Manado Meiske Conny Lantu SE. Peserta adalah tokoh-tokoh masyarakat, camat, pimpinan LPM dan guru.