Minahasa – Mendapat ancaman dari Ketua DPC PDI -Perjuangan Minahasa Jantje Wowiling Sajouw (JWS) terkait rencana pemecatan dirinya dalam struktur Partai PDIP Minahasa, Fanny Legoh menanggapinya dengan arif.
Menurut Legoh saat diwawancara oleh seputarsulut.com mengatakan statement yang diucapkannya, yang dimuat oleh salah satu media, seharusnya tidak ditanggapi secara emosional oleh JWS.
Dia menjelaskan ucapannya di media bahwa Minahasa perlu ada pemimpin baru memang ditujukan ke JWS. Tetapi justru untuk memperkuat kepemimpinannya sebagai Bupati Minahasa.
“Dalam kepemimpinan beliau di Minahasa, barangkali perlu ada yang direformasi dalam arti diperbaharui dalam cara kepemimpinan. Cara mengelola management pemerintahan, pendekatan ke masyarakat. Itu yang saya maksudkan. Menyatakan pendapat tidak dilarang dalam demokrasi kita, atau barangkali beliau kurang tahu bahwa Minahasa merupakan komunitas masyarakat demokrasi tertua di Indonesia,” terang Legoh.
Menurut sekretaris komisi 4 DPRD Sulut ini, Kabupaten Minahasa merupakan kabupaten yang sudah lama berdiri dan butuh seorang pemimpin yang betul-betul sesuai dengan kearifan rakyat Minahasa.
“Kalau memang pak JWS memiliki kriteria seperti itu tentu apa salahnya kita usulkan kembali untuk lima tahun kedepan,” katanya.
Tapi sampai saat ini belum ada penetapan siapa figur yang diusung untuk maju dalam Pilkada Bupati Minahasa, masih lama.
“Nah statement saya di media barangkali pak ketua tidak membacanya secara arif apa yang tersimpan dalam pernyataan itu,” bebernya.
Ditambahkannya, apa yang diutarakannya tersebut merupakan spirit bagi JWS untuk mengubah cara bersikap dan memiliki etika ketika berbicara kepada orang lain.
Soal rencana pemecatan sebagai pengurus PDIP Minahasa, dirinya tidak terlalu menanggapinya dengan serius. Menurut Legoh ada mekanisme partai yang harus dilalui.
“Dasarnya apa untuk menon-aktifkan juga mencurigai saya. Saya tidak pernah melakukan perlawanan terhadap kebijakan partai. Saya juga turut menjadi tim sukses dalam memenangkan beliau di Pilkada tahun 2012. Kalau dikatakan tidak pernah hadir dalam setiap pertemuan, justru dalam satahun terakhir ini saya tidak pernah diundang beliau dalam pertemuan-pertemuan partai, hanya sekali dua kali ketika baru dilantik oleh ketua pak Olly Dondokambey,” tandasnya.
Harusnya JWS menyampaikan terima kasih karena turut memberikan dukungan pada waktu itu. “Dukungan kepadanya tidak pernah saya cabut sampai saat ini sebelum ada perintah baru. Menjadi seorang politisi harusnya beliau merangkul teman sebanyak-banyaknya,”pesan Legoh.