MINAHASA– Bertempat di Lembaga Pengkajian Mutu Pendidikan (LPMP) Pineleng Kamis 7 juli – 9 Juli 2016, KPRS GMIM mengadakan Training of Trainers (ToT0 kepada para pembina remaja. Para peserta adalah yang sebelumnya mengikuti LTPR dasar dan lanjut. Sebanyak 30 peserta dari berbagai rayon hadir.
Dalam ibadah pembukaan yang dipimpin Pdt. Arthur Rumengan, peserta dikuatkan dengan pembacaan Kisah Para Rasul 1: 6-11, Pdt Rumengan,” Kalian sudah diberikan kuasa, untuk itu jadilah pelatih yang memiliki dunamis”.
TOT ini dibuka oleh Sekretaris KPRS GMIM Pnt. Iwan Frederik dan secara resmi oleh Pemkab Minahasa yang diwakili oleh Kabag Pemerintahan Dra. Novarita Supit.
Menurut Pnt Iwan, KPRS sangat mengapresiasi kepada panitia dan para peserta , yang walau dengan begitu banyaknya kegiatan di libur saat ini, tapi bisa membagi waktu dan menyelenggarakan TOT ini.
“Pemerintah sangat mendukung kegiatan seperti TOT ini, karena nantinya akan banyak SDM handal untuk melatih di kegiatan kerohanian bagi generasi muda”, ujar Kabag Pemerintahan Pemkab Minahasa.
Kegiatan hari pertama diisi oleh diskusi pleno tentang revitalisasi dan optimalisasi kegiatan remaja yang menghadirkan nara sumber ketua KPRS GMIM Pnt. Ir. Moody Rondonuwu,MT, Drs. Arnold Boham, dan Pdt Ferdinand Sasuwuk, yang dimoderatori oleh Pnt. Yerry Makarawung, SPd. Kak Wenny Pantouw memberikan masukkan dan pengalaman pelayanan Remaja GMIM Periodenya
Diskusi berlangsung hangat dengan penjelasan tentang tantangan pelayanan di beberapa periode. Bahkan berkembang dalam tanya jawab dengan peserta dan masukkan dari mantan komisi kak Ir. Wenny Pantouw.
Materi ke 2 menghadirkan Ketua BPMS Pdt. DR H Sumakul yang menjelaskan tentang ‘Global Church’. Dengan moderator kak Fanny Kawung.
Dalam pemaparannya Pdt Sumakul menjelaskan bahwa sejak 18 Mei 2016 di Sidang Istimewa Tondano, maka GMIM telah menjadi gereja yang mengglobal, dimana GMIM akan hadir dimanapun tempat yang membutuhkan pelayanan. Bahkan beliau baru kembali meresmikam GMIM Columbus di Ohio, Amerika Serikat.
Terjadi diskusi yang cukup hangat dalam diskusi ketika ditanyakan oleh peserta beberapa isu yang hangat saat ini di GMIM. Pdt Sumakul menjawab dengan lugas dan tuntas. Bahkan sampai makan malam bersama Pdt Sumakul , para peserta terus beridiskusi, seakan tak ingin melewatkan kesempatan baik ini untuk menyampaikan beberapa usulan dan pergumulan di jemaat, khususnya bagi pelayanan remaja GMIM.
Materi ke 3 dipandu oleh kak Ruddy Ratag tentang Diagnosa Penampilan Pelatih, dengan moderator kak Stenly Lombogia. Diadakan test kepada peserta dan langsung dinilai untuk mengevaluasi diri.
Pnt. Rio Karamoy ketua Komisi Pemuda Kalvari Pineleng di sela-sela pelatihan, yang juga anggota Komisi Pemuda Sinode GMIM merasa bangga dan bersyukur akan acara ini. Menurut Kabid Pemuda Dispora Bitung ini, TOT ini akan sangat juga membantu menyediakan kader dari remaja untuk masuk ke pemuda GMIM nantinya.
Kegiatan hari ke 2 diawali dengan ibadah oleh sekretaris KPRS GMIM Pnt. Iwan Fredrik, SE.
Materi pertama dan kedua dibawakan oleh dosen STIE Eben Haezer Manado yang juga merupakan anggota Pokja kak Yudie Dien, SE, MA. Menurut dosen yang sedang menimba penddikan Doktor di Universitas Padjajaran Bandung ini Manajemen Pelatihan dan Media Pembelajaran adalah 2 materi yang harus diketahui para calon fasilitatator remaja GMIM.
Materi ke 3 adalah Menata Kurikulum Pembinaan. Ini disampaikan bersama dalam bentuk panel oleh Pokja P3SDM dan Satgas KB3, yakni kak Pnt. Yerry Makarawung, kak Yudie Dien, kak Wandy Osoh dan kak Pnt. Jansen Mende.
Kak Pdt. Robby Kawengian menyampaikan materi ke 5, yakni Konsep dan Strategi Presentasi. Menurut Kepsek SMA di Bitung ini para fasilitator harus mampu menjadi komunikator yang dapat mengupas berbagai materi yang akan disampaikan di setiap pelatihan.
Materi ke 6 tentang Pengantar Micro Teaching dipaparkan dengan lugas oleh kak Drs. Dolvie Angkouw. Pengajar di UNPI Manado ini memaparkan 8 hal yang harus menjadi kemampuan para fasilitator pelatihan.
Malamnya sebelum istirahat dipilih pengurus angkatan 3 TOT KPRS GMIM 2016 yang dipandu kak Pnt. Yerry Makarawung, dan terpilih ketua kak Heard Runtuwene, sekretaris kak Edmond Komansilan dan bendahara kak Jane Tahulending.
Pada hati ke 3 ini diawali oleh Ibadah pagi oleh Pnt. Selfran Wungouw. Dilanjutkan dengan materi monitoring dan evaluasi oleh Pnt. Meksi Sahensolar.
Kegiatan hari terakhir ini semakin menarik dengan kegiatan micro teaching. Para peserta dibagi 5 kelompok dan masing-masing mempresentasikan materi sesuai judul yang telah dibagi. Dalam kelompok peserta diberi waktu 30 menit untuk presentasi, sudah termasuk diskusi.
Sebelum penutupan diadakan post test untuk mengevaluasi para peserta. Dari hasil post test dan beberapa penilaian lainnya, maka pokja P3SDM mengumumkan hasil pelatihan yang mendapatkan 5 peserta terbaik, yakni peringkat 1. Heard Runtuwene (Air Terang/MBD), 2. Kelly Tasiam (Waleta/Pineleng) 3. Pnt. Yohanes Pemberian (Patmos/Bitung 4), 4. Pnt. Herold Barauntu (Getzemani/Bitung 9 ), dan 5. Fransisco Tagulihi (Betania/Bitung 9).
Dalam ibadah Penutup Pnt. Moody mengambil pembacaan dari Yesaya 6:1-13. Digambarkan bahwa Yesaya sangat menjunjung tinggi tentang kekudusan, untuk itu sebagai pembina remaja yang diutus, maka peserta TOT wajib menjadi teladan dalam kekudusan.
Wakil Ketua Panitia Dr. Stenly Lombogia dalam laporannya mengungkapkan syukur atas terlaksanaya ToT ini. Ketua KPRS GMIM Pnt Moody Rondonuwu, MT menutup dengan resmi kegiatan Training of Trainers. Dalam sambutannya Pnt. Moody mengambarkan berbagai peluang dan tantangan nanti yang akan dihadapi oleh para peserta TOT. Untuk itu kk Mood mengharapkan peserta nantinya melayani dengan hati kepada Kristus.
Menurut bendahara angkatan Jane Tahulending, sebagai tugas awal, maka para peserta diharapkan KPRS GMIM untuk mengawali dengan pelaaksanaan LKRG di wilayah masing-masing. Peserta TOT membuat akun FB, yakni ‘ToT KPRS GMIM ank.3 Tahun 2016′ yang di admin oleh sekretaris angkatan Edmon Komansilan.