
Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate menghabiskan beberapa hari di Manado, Sulawesi Utara. Monserrate yang datang bersama isteri, menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan Walikota Manado Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH., M.Si., DEA dan Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil, M.Pd termasuk juga berdialog dengan warga. Selama berada di Manado, Monserrate melihat secara langsung kerukunan antar umat beragama. Termasuk menikmati keindahan Pulau Bunaken.
Tak hanya sekadar melihat pesona Pulau Bunaken, tapi dia bersama walikota dan wagub termasuk sejumlah pejabat di daerah ini dan relawan, mengisi kunjungan ke pulau tersebut dengan beberapa kegiatan. Mulai dari bersih-bersih pantai, melihat langsung mesin pengolahan sampah hingga beribadah bersama jemaat setempat. “Terima kasih. Saya dan istri telah diterima dengan baik. Kami merasa sangat terhormat bisa diterima masyarakat Manado dan dapat beribadah dengan masyarakat Bunaken. Beri kesempatan agar kami bisa datang lagi,” katanya.
Sebelumnya Monsserete mengatakan, kegiatan bersih-besih Pantai Bunaken merupakan kerjasama Pemerintah Amerika Serikat, Pemprov Sulut, Pemkot Manado maupun kalangan swasta dari kedua negara. “Kami sungguh terkesan dengan semua pulau-pulau yang ada di nusantara ini, terutama kepualaun yang ada di sulut, karena ini merupakan warisan nasional”, katanya. Dia mengatakan, Pulau Bunaken merupakan salah satu objek wisata yang sudah terkenal keindahannya sampai di seluruh dunia. “Sayang karena sampah-sampah yang ada sangat menggangu keindahan taman laut disini”, ujarnya.
Dia juga tertarik saat menyaksikan langsung proses mesin daur ulang sampah plastik milik kelompok LSM Brits Bunaken, Minggu (30/6). Mesin proses daur ulang sampah ini, merupakan satu-satunya yang ada di Pulau Bunaken. Seluruh sampah plastik yang ada di pulau yang memiliki taman laut terindah di dunia ini merupakan milik dari LSM Brits. LSM pencinta lingkungan hidup ini, sempat mendapat penghargaan, karena mampu mendaur ulang sampah di Bunaken secara sendiri. Penghargaan tersebut telah diserahkan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Bulan Maret 2013 lalu di Bali.
Pada kesempatan itu, Konjen Monsserete berjanji akan membeli sampah-sampah Bunaken dalam rangka membantu masyarakat setempat. Karena selama ini LSM Brits langsung menjual sampah hasil daur ulang ini kepada pengusaha yang ada di surabaya. “Saya akan berusaha untuk membeli sampah-sampah hasil daur ulang di Bunaken ini”, ungkapnya. Dia juga mengingatkan, untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat Bunaken agar mampu memelihara lingkungan hidup. “Artinya masyarakat tidak membuang sampah secara sembarangan. Jadi masyarakat harus mendukung program pemerintah daerah dalam rangka melesterikan pulau ini. Karena apabila sampah-sampah ini mampu dikelola dengan baik dipastikan akan mendatang uang bagi masyarakat, sama seperti yang dilakukan LSM Brits”, paparnya.
“Bank Sampah ini upaya menjaga kebersihan lingkungan yang patut dicontoh. Pemerintah kota Manado akan menambah 1 buah mesin penghancur sampah di sini,” kata Walikota Manado di tempat yang sama. Bank Sampah BRITS hanya membeli sampah plastik, lalu dihancurkan dan didaur ulang dengan sebuah mesin. “Sampah plastik yang sudah didaur selanjutnya dijual ke Surabaya sebagai bahan baku pembuatan ember, kursi plastik dan sejumlah produk lainnya yang berbahan baku plastik”, ungkapnya.
Konjen Monsserete juga tak sungkan-sungkan untuk naik kendaraan roda dua (motor) saat menuju Desa Tanjung Parigi di Jemaat GMIM Johanes. Lokasi ini berjarak empat kilo meter dari jemaat GMIM Patmos Bunaken. Konjen AS bersamaWagub Sulut dan Walikota Manado terpaksa menggunakan motor karena di Pulau Bunaken belum memiliki kendaraan roda empat. “Mari saya yang antar sendiri motor ini”, kata Konjen Monsserete kepada pemilik kendaraan roda dua itu.
Sementara Wagub Kansil hanya berboncengan dengan pengendara motor. Walikota mengikuti jejak Konjen dengan mengendarai sendiri. Sontak saja pemandangan ini menarik perhatian warga Pulau Bunaken. Sementara rombongan yang lain menggunakan bentor sampah milik Kecamatan Bunaken sebanyak 2 unit. Sementara Isteri Konjen dan Isteri wagub dan isteri walikota menggunakan motor laut menunggu di lokasi objek wisata Bunaken di Desa Tanjung Parigi.
Walikota Manado dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Konjen atas kedatangannya ke Bunaken yang turut serta ambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih pantai di Bunaken. Dia juga mengajak seluruh masyarakat agar memperhatikan dan peduli terhadap kebersihan. Walikota berharap agar kegiatan bersih-bersih pantai bersama Konjen bisa berlanjut. “Ini momentum yang luar biasa, Konjen datang dari jauh untuk memperhatikan kebersihan pulau Bunaken,” papar Lumentut.
Senin (1/7), Konjen juga sempat mencicipi Tinutuan atau bubur Manado saat dijamu makan pagi oleh Walikota Manado. Pada kesempatan itu, dia juga meluangkan waktu diwawancarai wartawan. “Saya senang berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Mudah-mudahan saya bisa datang lagi ke tempat indah ini”, katanya. (lex)