Konjen Amerika Joaquin F. Monserrate kunjungi Pasar “BERSEHATI” Manado untuk melihat secara langsung kegiatan dari Komunitas Dinding Manado, sebuah komunitas yang digagas oleh mahasiswa-mahasiswa Unsrat untuk memberikan pendidikan dasar, baca tulis dan berhitung kepada anak-anak jalanan di kota Manado.
Kunjungan Joaquin tersebut dalam rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (4th of July) di kota Manado, dan kali pertama dilaksanakan di wilayah Indonesia bagian timur. Monserrate memilih untuk mendatangi Komunitas Dinding karena beliau mendapat informasi tentang pergerakan dari mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk membantu pendidikan dari orang-orang miskin. Hal tersebut disampaikan Rutler Masalamate, salah satu pengurus Komunitas Dinding. Menurut Rutler, mereka (Konjen Amerika, Red) mendapat informasi dari salah satu penerima beasiswa di Amerika, “mereka mendengar dari salah satu penerima beasiswa di Amerika tentang kegiatan ini, makanya dibuat jadwal untuk ke sini.” Demikian Rutler sebagai salah satu pengarah dari Komunitas Dinding bertutur kepada awak media.
Di sisi lain Monserrate juga merasa bahwa pendidikan merupakan salah satu investasi penting untuk perkembangan sebuah negara. “Project yang sangat baik, sangat bagus, project dari mahasiswa untuk membantu orang miskin dengan pendidikan. Dan bidang pendidikan, kami setuju itu salah satu investasi yang paling penting terhadap negara.” Demikian Monserrate memberikan penjelasan kepada media, dan Monserrate sangat memuji apa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut.
Monserrate tampak sangat menikmati kunjungannya ke kelas belajar Komunitas Dinding di Lantai 3 Pasar Bersehati, Manado, Sabtu (29/6/2013). Dengan pengawalan yang biasa dari pihak keamanan, ditemani beberapa staf Konjen, dan juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara Ir Roy Roring, beliau menyempatkan diri untuk bercakap-cakap dengan anak-anak di Komunitas Dinding Manado dengan sangat bersahaja.
“Talk less, do more.” Kurang berbicara, perbanyak tindakan, mungkin itu yang kita semua, pemerintah dan masyarakat bisa pelajari dari Komunitas Dinding Manado. Ketika kita mulai bergerak maka semua mata akan mulai melihat pergerakan kita, dan bersama kita membuat perubahan untuk kota kita, Provinsi kita Sulawesi Utara, dan Indonesia. Satu hal yang beda dari Komunitas Dinding, mereka tidak menerima sumbangan dari perorangan atau lembaga yang membawa bendera, baik itu partai, pengusaha, maupun agama. Mereka hanya menerima sumbangan dari mereka yang mau tulus untuk berbagi. Demikian penegasan yang disampaikan salah seorang pengarah Komunitas Dinding, Rutler Masalamate kepada seputarsulut.com.
Berita yang menarik, terimakasih sudah memuat berita ini… Hanya sedikit koreksi pemberitaan, memang benar beberapa mahasiswa dan alumni Unsrat adalah penggagas komunitas ini, namun sekarang hampir semua mahasiswa perguruan tinggi di sulut pernah dan sementara terlibat… Jadi tidaklah lengkap jika dikatakan bahwa komunitas ini hanya berisi mahasiswa Unsrat Saja… terimakasih… :)
Terimakasih untuk koreksinya, akan kami perbaiki….