SULUT – Terkait dengan pengalihan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten Bolaang Mongondow yang sebelumnya ditempatkan di Bank SulutGo ke salah satu Bank swasta, ditambah dengan adanya kabar rencana pengalihan RKUD oleh sejumlah daerah Kabupaten/Kota lainnya.
Komisi II DPRD Sulut, Senin (28/1/19) menggelar rapat tertutup bersama Direksi Bank SulutGo, pimpinan BNI 46 dan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) Sulut.
Usai pertemuan, komisi II DPRD Sulut yang dipimpin ketua Cindy Wurangian didampingi Wakil Ketua Rasky Mokodompit serta sekretaris komisi Noldy Lamalo menggelar konfrensi pers sekaligus memberikan klarifikasi hasil pertemuan tertutup kepada awak media.
Wurangian menjelaskan Memang telah disepakati pertemuan dengan Direksi Bank SulutGo tertutup, dan nanti konfrensi pers akan disampaikan oleh komisi II dari sisi DPRD.
“Pembahasan dengan Direksi bank SulutGo tadi dikarenakan bahwa akhir-akhir kami banyak mendengar dan membaca pemberitaan teman-teman media, bahwa ada berita ini dan itu, sementara Bank SulutGo salah satu yang memberikan peranan penting di Sulawesi Utara. Untuk itu, Sebagai Mitra komisi II kami berinisisasi mengadakan pertemuan ini, mengundang OJK, BNI agar kami bisamengetahui ada apa sebenarnya di balik berita-berita yang kurang menyenangkan ini. “ jelas Wurangian.
Menurut politisi Golkar ini, dari pertemuan tersebut , pihaknya berkesimpulan hanya terjadi kesalah pahaman serta kurangnya komunikasi antara Bank SulutGo dengan para pemegang saham.
“Sudah ada titik terang artinya tidak dalam sekejap,komunikasi sudah terjalin dengan baik, OJK juga sudah menjelaskan namun mohon maaf itulah kalau rapat tertutup kami tidak bisa buka, kami berusaha transparan tapi tidak telanjang karena kami semua juga memiliki persepsi berbeda-beda karena topik ini adalah topik yang sangat sensitif. Tentunya kita semua tidak mengharapkan hal-hal yang tidak dinginkan terhadap keberlangsungan Bank SulutGo ini. Intinya sudah ada jalan keluar, “ imbuhnya.
(Ardybilly)