KNPI Sulut di bawah kepemimpinan Jackson Kumaat kembali membuat gebrakan. Setelah menggelar sejumlah kegiatan sosial, kemanusiaan dan olahraga, KNPI Sulut untuk pertama kali dalam sejarah di Bumi Nyiur Melambai menggelar aksi unjuk rasa damai di PLN Wilayah Suluttenggo dan Pertamina Cabang Manado pada 29 Oktober 2013. “KNPI Sulut menggelar unjuk rasa damai semata-mata karena terpanggil untuk ikut merasakan apa yang dialami masyarakat. Banyak keluhan dari masyarakat karena seringnya pemadaman listrik”, ungkap Jacko-sapaan akrabnya. Selain itu, KNPI Sulut menyoroti kelangkaan BBM jenis solar dan elpiji akhir-akhir ini.
“Apalagi saat ini menjelang perayaan hari besar keagamaan”, tukas Jacko yang didampingi Wakil Ketua Stevi Suawa, Vian Walintukan, Marty Rangkang. Sejumlah pengurus MPI dan DPD I KNPI Sulut juga hadir seperti Iswadi, Awaludin Pangkey, Husen Masinggah, Lexi Mantiri, Remi Ngani Markus Wantania, Verry Seke, Stevanny Kumaat, Asa Awondatu, Hamdan, Noho, John Pade, Rivo Sandehang dan Piet Pusung.Dari pengurus DPD II yang hadir yakni Ketua DPD II KNPI Tomohon Arther Wuwung, Ketua DPD II KNPI Minsel Tertius Ulaan dan Ketua MPI KNPI Boltim Chandra Modeong.
Aksi unjuk rasa yang mengambil start di Sekretariat KNPI Sulut diikuti juga oleh ratusan masyarakat dan mahasiswa. Dengan menggunakan atribut KNPI, ratusan pengunjuk rasa mendatangi kantor PLN Suluttenggo dan disambut Humas PLN dan Kacab PLN Manado. Terjadi diskusi alot di aula PLN. “Kami meminta agar PLN tidak lagi melakukan pemadaman listrik sepihak. Karena masyarakat yang menanggung akibatnya. Kulkas, televisi dan komputer banyak yang rusak karena sering terjadi pemadaman”, kata Jackson.
Pada saat itu juga, PLN berjanji akan berupaya optimal agar tidak ada lagi pemadaman listrik. PLN juga menjamin pada saat perayaan keagamaan, listrik tidak padam. Janji itu disambut antusias pengunjuk rasa. “Kami tidak memiliki kepentingan apa-apa. Tapi sebagai pemuda, salah satu tugas kami ada mengkritisi persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat”, paparnya.
Usai di PLN, pengunjuk rasa berjalan kaki lewat Jalan Bethesda kemudian menyusuri Jalan Samratulangi. Selama perjalanan, silih berganti Pengurus DPD KNPI Sulut berorasi. Saat tiba di Pertamina, pengunjuk rasa diterima manajemen. Dalam pertemuan itu, pihak Pertamina berjanji akan menindak oknum agen-agen nakal sehingga tidak terjadi penimbunan elpiji dan solar tidak langka. Sontak aksi simpatik ini mengundang apresiasi dari masyarakat. “KNPI harus begini. Jangan cuma diam, padahal sudah lama mati-mati lampu”, kata Rusdi K, warga Samrat. (lex)