Seputarsulut.com, Sulut – terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi dan bibit jagung bagi petani di bolmong raya, hal itu diketahui Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Sjenny Kalangi saat sedang melakukan kegiatan masa reses II Tahun 2021 di BMR beberapa waktu lalu.
Sebagian besar masyarakat BMR yang berprofesi sebagai petani mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi dan bibit jagung.
Anggota Komisi II DPRD Sulut pun mempertanyakan kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan mengenai hal tersebut, mereka menilai instansi terkait kurang tanggap untuk mengantisipasi persoalan yang menjadi kebutuhan utama petani tersebut.
“kebanyakan yang sering dikeluhkan petani saat saya turun lapangan terlebih saat reses, soal pupuk bersubsidi dan bibit jagung yang sulit mereka peroleh, kalaupun ada, penyaluran tidak sesuai permintaan petani.” Ungkap Sjenny Kalangi yang juga sebagai ketua Fraksi Nyiur Melambai DPRD Sulut diruang kerjanya. Senin (13/9).
Dia juga mengatakan, semangat Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw yang selalu mengkampanyekan “Marijo Bakobong” terkesan tidak ditunjang instansi teknis dengan banyaknya keluhan petani di lapangan.
Melihat kondisi permasalahan tersebut, Sjenny Kalangi mengusulkan untuk mengagendakan Hearing dengan Dinas Pertanian guna ingin mengetahui sumber permasalahannya terletak dimana.
“akan segera diusulkan melalui Komisi II untuk mengagendakan pertemuan dengan instansi terkait agar persoalan yang dihadapi para petani kita dapat dicarikan solusi terutama bagaimana memenuhi ketersediaan pupuk dan bibit yang mereka butuhkan saat ini.” Tandas Kalangi.