
Penulis: Meilan Enjelika Atas. Mahasiswa semester 6, jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado.
Seputarsulut.com, Manado – Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara menjadi salah satu daerah berkembang, melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang kini menjadi sentral pembangunan ekonomi daerah, dimana daerah sekitarnya diharapkan berdampak untuk kemajuan yang ditimbulkan dari keuntungan perekonomian.
Salah satunya, Desa Kulu merupakan bagian dari kawasan KEK, dan salah satu desa yang masuk kawasan strategis wisata nasional. Di desa ini ada beberapa objek wisata alam seperti hutan Mangrove dan pantai berpasir putih yang indah ketika airnya laut surut, yakni Pulau Paniki.
Pulau Paniki adalah salah satu objek wisata yang berada di Desa Kulu, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, yang memiliki keindahan yang luar biasa. Pulau ini muncul ketika air laut sedang surut.
Ketika surut akan muncul semacam atol atau pantai pasir putih yang begitu panjang sehingga menarik perhatian para pengunjung. Kemiripan pulau ini disalah satu film “Pirates of the Carribean.” Pulau Paniki juga menjadi wisata yang sering didatangi oleh pengunjung karena keindahan, dan keunikan yang tidak bisa dijumpai di daerah lain. Potensi dan modal dalam pengembangan pariwisata sangat diperlukan. Alam yang masih asri bila ditambah dengan fasilitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan dapat menjadikan daerah itu sebagai tempat kunjungan terfavorit.
Selain itu, Pulau Paniki merupakan salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia, dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI), didalamnya ada Candi Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.
Menuju Pulau Paniki dari daratan Desa Kulu menggunakan transportasi perahu hanya memakan waktu 15 menit. Dinamakan Pulau Paniki dikarenakan banyak hewan Paniki atau Kelelewar berjenis hitam, coklat, dan putih. Bukan itu saja, Pulau Paniki juga sering dijadikan spot foto dari setiap pengunjung.