SULUT – Menyikapi situasi sekarang ini terkait wabah Covid-19 yang berstatus Pandemi (Global), Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre (TAC) angkat suara.
Ia mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini masyarakat harus stay At Home pasca kebijakan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang memberlakukan Work From Home.
“Cuma mengingatkan kepada para Pemangku Kebijakan di Sulut, tidak sedikit masyarakat kecil yang sudah mulai goyah dalam hal sosial ekonomi.
Daya tahan masyarakat guna memenuhi kebutuhan dasar diprediksi mulai goyah di hari ke 7 atau ke 8, dan memasuki hari ke 12 atau 13 sudah mulai memprihatinkan,” ucap Taufik Tumbelaka, senin (30/3/2020).
Mengenai hal ini pula, Tumbelaka menuturkan bahwa Beberapa Pemerintah daerah di Indonesia terinformasi mulai melakukan langkah-langkah taktis, contohnýa Pemprop Jabar awal minggu ini sudah mulai turun langsung membantu meringankan masalah sosial skonomi yang dialami masyarakat, khususnya masyarakat kecil.
“Memang sangat-sangat penting mengatasi masalah penyebaran virus corona (covid-19) tapi itu sebenarnya 1 paket dengan mengatasi masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat kecil. Ayo, para Pemangku Kebijakan di Sulut, cepat bergerak karena kecepatan terkait kebijakan yang proaktif dan antisipatif menjadi hal sangat penting dan ini juga merupakan wujud kepekaan Pemimpin terhadap yang Dipimpin.
Diakui Tumbelaka bahwa Perlu adanya kepekaan lebih dan keberanian lebih dalam melakukan Pergeseran APBD besar-besaran, itu bukan hal yang sulit, saat ini yang dibutuhkan adalah kekompakan dari para Pemangku Kebijakan di Sulut sebagai cerminan rasa kebersamaan.
“Para Pemimpin dan Pejabat, selaku Pemangku Kebijakan di Sulut, pada saat ini _Leadership_ anda sedang diuji,” katanya.
Diketahui, Tumbelaka Academic Centre (TAC) sejak awal pekan lalu telah menitipkan ide-ide terkait langkah-langkah taktis kepada beberapa Pejabat Pemprov Sulut.
(Ardybilly)