MANADO – Dalam mengumandangkan Semangat Revolusi Mental, sepertinya Pemerintah daerah Kota Manado mempunyai integritas yang tidak sesuai dengan visi misi mereka.
Bagaimana tidak, dengan tingkah laku pejabat yang masih enggan terbuka kepada publik.
Seperti yang telah tertulis dalam UU nomor 14 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) jelas bahwa informasi harus diperoleh dengan mudah dan terbuka.
Namun semua ini bertolak belakang dengan Kadis Pendidikan Kota Manado Corry Tendean, SH, ketika awak media pada Senin, 18 April 2016 akan meng-konfirmasi berita tapi hanya mendapatkan penolakan dari Tendean.
Sangat disayangkan ketika Kadis menugaskan kepada Sekretaris Diknas Daghlan Walangitan untuk berkata bahwa beliau tidak berada ditempat.
“Ini so dua jam ba tunggu Kadis nda terima, kalu kwa nda mo terima dari awal tolak diawal jo,” Kata Chris salah seorang wartawan.
Dari pemantauan media seputarsulut.com melihat keanehan yang terjadi di depan ruangan tendean.
Bagaimana bisa dikatakan sedang tidak berada ditempat namun anehnya ada yang baru datang tidak begitu lama menunggu langsung saja diterima Kadis dengan menyuruh staf segera masuk.
Anehnya lagi saat awak media bertanya kapan bisa masuk, tapi kembali staf mengatakan kadis sedang sibuk.
“Sedangkan pak Wali (Roring -red) kalau sibuk pasti ada waktu ketemu pers,” ujar Chris.
Saat di konfirmasi kepada Penjabat Walikota Manado Ir. Royke Roring terkait ulah bawahannya ini Selasa, 19 April 2016 Via telepon, Roring mengatakan sedang mengikuti RPJMD Provinsi Sulut.
“Sementara iko RPJMD, nanti jo sabantar”. Ungkap Roring saat di konfirmasi.
Dari Informasi beberapa awak media Pemkot Manado mengatakan Kadis Pendidikan tidak mau ketemu wartawan dengan kata lain pilih-pilih orang.
“Coba cek noh kalu kadis bisa ketemu, kadis pe tampa nengkali dibelakang, dan nda samua moo diterima,” kata seorang awak yang tidak ingin namanya terkenal.