Seputarsulut.com – Terkait pembagian bantuan Alsintan bagi petani di daerah Bolaang Mongondow yang sudah berapa kali dikeluhkan masyarakat kepada anggota DPRD Sulut, kini telah disampaikan langsung kepada Pemerintah Provinsi.
Dalam kesempatan Rapat Paripurna, Rabu (14/9) kemarin, Anggota DPRD Sulut dapil Bolaang Mongondow Raya Ir. Julius Jems Tuuk melakukan Interupsi usai Anggota Dewan Yusra Alhabsyi melaporkan hasil reses yang telah mereka rampung dari aspirasi-aspirasi masyarakat didapil.
Jems Tuuk dalam interupsi tersebut kelihatan sangat serius menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Wakil Gubernur Sulut Steven O. E. Kandouw dalam ruangan rapat paripurna kantor DPRD Sulut.
Tuuk menyebut bahwa dalam pembagian bantuan alsintan ini diduga ada ‘permainan’ yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab didalamnya. Sehingga dirinya pada kesempatan saat itu juga meminta agar Pemerintah Provinsi dan pimpinan DPRD Sulut bisa sesegera mungkin membuat tim untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami berharap pemerintah membentuk Pokja untuk menyelidiki hal ini. Diduga ada permainan di dalam penyaluran bantuan Alsintan tersebut,” Tegas Tuuk.
Ia pun mengatakan bahwa hal ini dapat berimplikasi pada capaian Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, karena perlu di ingat bahwa Dumoga merupakan daerah lex spesialis pertanian.
“Sudah 17 sangadi yang masing-masing bersama masyarakatnya mengadu kepada saya. Sebelumnya ada IP3A sekarang ada Sangadi di desa Dumoga 3 dan Dumoga 4 yang datang. Total ada 17 Desa, dan semua mengadukan hal yang sama. Ini harus diperhatikan khususnya pak Sekretaris Provinsi maupun pak Kepala Inspektorat,” Tegas Tuuk dihadapan Wakil Gubernur dan Ketua DPRD serta peserta paripurna.
Tuuk pun mendesak agar hal ini segera diselesaikan. “Bulan depan diharapkan selesai,” Harapnya
Perlu diketahui, Hal ini sudah sering masyarakat Dumoga keluhkan kepada Anggota DPRD Sulut, mulai dari masyarakat biasa, Ormas Petani hingga Kepala desa/Sangadi.