Seputarsulut.com, Sulut – Yayasan Hati Berbagi Luhur (HBL) Foundation rabu (5/5/21) kemarin menandatangani MoU dengan BP2MI terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Sulawesi Utara. Acara tersebut digelar di T2 Garden, desa koha, kabupaten Minahasa.
Hillary Brigita Lasut yang merupakan Founder HBL Foundation telah menandatangani MoU dengan Kepala BP2MI Benny Ramdhani.
BP2MI untuk pertama kalinya melakukan kerjasama dengan Yayasan dan hal itupun merupakan sejarah bagi BP2MI. Begitu pun dengan HBL Foundation dimana hal ini adalah tanggungjawab besar karena telah dipercayakan oleh BP2MI untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja migran khusus di Sulut selama proses seleksi.
Anggota Komisi I DPR RI Hillary Brigita Lasut mengucapkan rasa bangga dan terimakasihnya kepada kepala BP2MI karena sudah membuat gebrakan dan memfasilitasi masyarakat sulawesi utara. Khususnya bagi mereka generasi muda yang ingin eksplore keluar negeri.
“Saya melihat ini sebagai salah satu gebrakan yang sangat luar biasa. Dimana ada program yang memfasilitasi masyarakat sulawesi utara di usia produktif untuk bisa ikut mengeksplore kesempatan kerja sampai keluar negeri. Saya juga merasa sangat bangga karena BP2MI pertama kali melaksanakan kerjasama dengan pemerintah daerah yaitu dengan kabupaten kepulauan Talaud.” Ucap Hillary dalam sambutannya.
Ini juga merupakan kali pertamanya BP2MI kerjasama dengan Yayasan, oleh karena itu Hillary memperkenalkan sedikit terkait HBL Foundation kepada hadirin yang hadir pada saat itu.
“Saya ingin memperkenalkan sedikit yayasan Hati Berbagi Luhur atau yang sering kita sebut HBL Foundation. Mungkin teman-teman dan bapak/ibu sudah pernah mendengar soal free english cours yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini adalah les bahasa inggris gratis dengan native speakers.” Ucap Hillary
Salah satu tujuan dari kerjasama tersebut agar BP2MI bisa lebih luas menjangkau warga masyarakat di sulut.
“Untuk bisa menjangkau lebih banyak masyarakat BP2MI melakukan gebrakan yang bekerjasama dengan yayasan untuk memfasilitasi juga warga masyarakat sulawesi utara agar supaya mendapatkan pelatihan bahasa asing dan HBL Foundation selalu melakukan pelatihan secara gratis.” Pungkasnya
Adapun harapan dari Hillary agar HBL Foundation agar akan terus menjawab kebutuhan dan melatih para pekerja migran dengan baik.
“Saya berharap HBL Foundation tidak mengecewakan dan kami akan terus berupaya untuk mengsuplay segala kebutuhan yang akan dibutuhkan. Supaya kemudian pelatihan bahasa dan juga skil-skil basic yang dibutuhkan oleh warga masyarakat sulawesi utara untuk bisa bekerja diluar negeri.” Tutupnya
Diwaktu yang sama kepala BP2MI Benny Ramdhani mengatakan bahwa hal ini sangat penting. Sehingga perlu adanya sinergi dengan pemerintah daerah dan yayasan serta pemangku kepentingan.
“Nanti ada kesepakatan antara BP2MI dengan HBL Foundation, karena nanti itu juga akan memperkuat sinergi kolaborasi karena urusan pekerja migran tidak bisa dilakukan sendiri oleh negara, dilakukan sendiri oleh pemerintah. Harus sinergi kolaborasi pusat dengan daerah. Dan juga BP2MI dengan para pemangku kepentingan. perguruan tinggi misalnya, Para pelaku bisnis, kemudian LPK-LPK termasuk Yayasan-yayasan. Ini yang sedang kita perkuat.” Jelas salah satu Putra terbaik Sulut itu.
Dia pun mengungkapkan harapan dan doanya kepada peserta yang sedanh dalam proses seleksi yang ada di sulut kurang lebih ada 1.700an.
“Harapan dan Doa saya, kalian akan menjadi orang-orang terbaik dan terpilih yang suatu saat bisa mewujudkan mimpi-mimpi indah kedepannya.” Tutupnya
(Nzo)