MANADO –Mencermati pendidikan di Sulut, maka organisasi Intektual Muda (ILMU) Sulawesi Utara (Sulut), Senin (4/7/2016) bertempat di Quality Hotel Manado menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Dinas Pendidikan Nasional Sulut sebagai mitra berhasil menghadirkan sejumlah cendekiawan muda dan para dosen senior di Sulut.
Menurut Dr. Peggy Mekel selaku Direktur Eksekutif, FGD ini dimaksudkan dapat mengumpulkan ide dari para pakar dan konsep yang kemudian akan diformulasi demi meningkatkan kualitas para Guru di Sulawesi Utara. Hal itu, secara umum berdampak luas pada upaya mendorong akselerasi peringkat kualitas pendidikan Sulut pada level Nasional yang saat ini tengah merosot.
Sementara itu, Kadis pendidikan Provinsi melalui sambutan juga memaparkan peringkat dan posisi pendidikan Sulut dikancah Nasional. Menurut Kawatu, harus ada peran aktif dari semua komponen masyarakat dalam mengimplementasikan pendidikan yang benar-benar berkualitas, hal-hal seperti kejujuran, disiplin, taat terhadap aturan, profesionalisme patut ditingkatkan, dan beberapa catatan penting lain yang disampaikan Kawatu.
Diskusi ini dipandu Viktory Rotty, M.Pd, Sekretaris Eksekutif, sementara itu yang di undang hadir sebagai peserta adalah pimpinan LSM, Ormas, OKP, seperti KNPI Manado, GMKI, Garda Tipikor Sulut dan sejumlah pegiat media.
FGD yang mengangkat tema: “Pengembangan Sumber Daya Guru Sulawesi Utara”, berlangsung sejak pagi tadi, dan menghadirkan sejumlah narasumber, yakni: A.G. Kawatu, SE., MSi. (Kadis Diknas SULUT), Dr. Hermanus Bawouh, M.Si. (Ketua APSI Sulut) , Dr. Arnold Poli, MAP. (Ketua AGIS Sulut) , Prof. dr. Winsy Warouw, SpKK(K), FINS-DV, FAADV, (Pemerhati Pendidikan). , Marlon Sumaraw, S.Sos. (Direktur Manado Post) , Dr.Johny Tarore (dosen Unima), Pdt. Lucky Rumopa, M.Th. (Staff Khusus Gubernur SULUT) Melky Pangemanan, SIP, MAP, Direktur Eksekutif Sulut Political Institute, serta beberapa pemerhati lainnya.