Seputarsulut.com, Manado – Wadah Asosiasi Online Indonesia (WAOI) peringati HUT ke 4 tahun dengan mengadakan kegiatan sosial dengan melakukan pembagian 100 kotak makanan buat penyapu jalan, pengangkut sampah dan driver online.
Ada beberapa lokasi yang manjadi kegiatan sosial dari WAOI yakni Perkamil Ranomut, Lapangan Tikala, Samrat Malalayang dan sekitaran Bolivard Manado, yang dilakukan sejak Senin (25/10/2021).
Adapun kegiatan sosial lainnya yang masih berlanjut hingga saat ini yaitu pengalangan dana kotak koin untuk kebutuhan anak-anak yang berada di Pasar Bersehati Manado.
Ketua umum WAOI, Edwin Langkay ketika diwawancarai awak media, Rabu (27/10/2021) mengatakan, rasa syukurnya bisa melakukan waktu berkegiatan positif dengan berbagi dan perduli terhadap sesama yang membutuhkan.
“Dengan kesibukan sebagai driver, baik apapun itu masih meluangkan waktu untuk peduli terhadap sudara-sudara kita, dan ini bagi kami suatu kebanggaan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, dengan keterbatasan anggaran tidak semua bisa diberikan makanan. “Pastinya diwaktu yang kosong, kami akan terus melakukan kegiatan peduli akan sesama.”
Diwaktu yang bersamaan Wakil Bendahara umum ( Wakil Bendum) WAOI, Merry Wuysang menambahkan, adanya kegiatan ini pengurus dan panitia HUT WAOI boleh menjadi saluran berkat buat sesama. “Torang terima berkat dan Torang pun harus menjadi saluran berkat,” tuturnya.
“Dan untuk saat ini, WAOI juga menggalang dana dengan menyediakan kotak koin untuk membantu kebutuhan bagi anak-anak yang ada di pasar bersehati,” ucapnya lagi.
Senada dengan ketua umum dan Wakil Bendum WAOI, ketua panitia HUT WAOI ke 4 tahun, sofyan ajoba berharap kegiatan yang dilakukan ini bisa meringankan beban dan bisa bermanfaat bagi mereka yang terbantukan, dan menjadi contoh mewujudkan kepedulian atau rasa kemanusiaan.
Sedangkan Pembina WAOI, Christian Yokung merespon baik apa yang dilakukan oleh pengurus dan panitia HUT WAOI ke 4 tahun. “Memang sesuai dengan selogan, visi dan misi WAOI itu sendiri bergerak disisi kemanusiaan dan sosialita. WAOI harus menjadi organisasi yang berdampak bagi sekeliling sesuai dengan selogan daerah kita Sitou Timou Tumou Tou. Maka dari itu, gerakan ataupun aksi sosial ini setidaknya menjadi api atau semangat masyarakat Sulut untuk berbagi dan membantu orang-orang yang membutuhkan,” pungkasnya.