
Minahasa – Rabu, 24 Februari 2016 jajaran pegawai RSUD Noongan melaksanakan apel pagi. Mengunakan seragam hitam putih apel berlangsung dengan tertib.
Dipimpin oleh Direktur RSUD Noongan dr. Vally Ratulangi, MKes, kegiatan apel pagi ini dilanjutkan dengan satu gebrakan baru bagi kemajuan Rumah sakit yakni pencanangan Kawasan bebas Rokok dilingkungan RSUD Noongan.
Pencanangan ini melibatkan semua pihak Rumah Sakit dengan penandatanganan kesepakatan pada spanduk yang di awali oleh direktur RSUD Noongan.
Selanjutnya diikuti oleh pimpinan Rumah Sakit diantaranya dr. Purwanto, Ibu. Fransien Tongkotouw SE, dr. Lucky Dallos M.Mkes, Ns. Wanda Sumigar, Ns. Lidya Kaumbur Skep, Ibu. Nortje Pantow, Ns. Verra Ondang, Ibu Mei Manitik, Br. Kevin Polii, Br. Fernando Tumiwa, Leidy Rumagit, Marione Israel, dan para pegawai lainnya yang penuh antusias terlibat dalam pencanganan kawasan bebas rokok ini.
Hal menarik yang ditemui adalah bahwa proses pencanangan ini juga mendaparkan apresiasi dukungan nyata lewat tanda tangan dari beberapa pengunjung dan para tukang ojek yang keseharian mangkal di kompleks rumah sakit, yang selama ini sangat membantu transportasi. Sebelumnya dr. Vally mengsosialisasikan juga program ini kepada mereka.
Menurut dr. Vally, pencanangan ini merupakan hal yang sangat positif bagi perkembangan rumah sakit kedepan. Seperti yang kita ketahui bahaya rokok merupakan salah satu penyebab berbagai macam penyakit. “Rokok, efeknya bukan hanya buat para perokok saja, tapi juga bagi orang sekitarnya yang juga disebut perokok pasif”, ujar mantan Direktur RS Ratatotok Mitra ini.
Kepala instalasi rawat jalan dr. Lucky Dallos M.Mkes, mengungkapkan ,” Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan, dimana orang-orang datang untuk memperoleh pemulihan dan kesembuhan dari pelayanan yang ada, maka seharusnya Rumah Sakit pula menjadi tempat pencegahan risiko penyakit salah satunya akibat asap rokok”.
Pencanangan kawasan bebas rokok ini diharapkan membawa efek positif bagi kemajuan pelayanan Rumah Sakit. Baik bagi pegawai RSUD Noongan, pasien, dan pengunjung dapat menghormati dan berpartisipasi penuh dalam keberhasilan kegiatan ini. “Karena pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati”, ungkap Kepala Instalasi Promosi Kesehatan dr. Selvana Kanter.