Seputarsulut.com, Manado – Bertemu dengan petani Kalasey II cara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Manado memperingati Dies Natalis ke 68 Tahun.
“Mempertajam gerakan renaisance-pedagogie untuk kejayaan nusantara” menjadi tema GmnI di tahun 2022. “mengajak kader GmnI bertemu petani Kalasey II tidak lain, dan tidak bukan ialah untuk membangkitkan kesadaran yang cerah, kritis, dan lebih peka terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi ditengah-tengah masyarakat terlebih khususnya terkait dengan apa yang dihadapi oleh petani kalasey II yang menggantungkan hidup pada lahan yang digarapnya,” ungkap Wakil Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi DPC GmnI Manado, Febrian Diadon kepada awak media, Kamis (24/03/2022).
“Permasalahan yang dialami oleh petani kalasey II ialah mengenai SK Hibah nomor 368 yang diterbitkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut. Kemudian, diberikan kepada kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif, yang dimana permasalahan tersebut melanggar hak-hak dari pada petani penggarap yang ada di desa kalasey II, yang dijamin konstitusi. “Oleh, karena itulah GmnI merayakan Dies Natalis kali ini dengan tujuan agar para kader DPC GmnI Manado lebih dekat dengan petani, belajar dari petani terkait permasalahan yang dihadapi dan dirasakan saat ini,” tuturnya.
Ia menambahkan,
kader GmnI harus lebih peka, dan cepat respon terhadap setiap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Maka dari itu GmnI Manado akan bersama-sama dengan masyarakat petani kalasey II untuk memperjuangkan hak-hak dari pada petani yang terancam akibat adanya SK Hibah yang di keluarkan oleh pemrov Sulut,” jelasnya.
“Sekali lagi, DPC GmnI Manado akan terus mengawal dan mendampingi masyarakat petani yang terasing dari hak-haknya sendiri,” tegas Bung Brayen sapaan akrab kader GmnI.
Dengan kedatangan Kader GmnI, disambut petani Kalasey II dengan penuh pengharapan. “kedatangan GmnI beking torang senang, dan lebih semangat memperjuangkan lahan kami sebagai tumpuan hidup,” ungkap Agustine Lombone warga Kalasey II yang lahannya masuk SK hibah Pemprov Sulut ke Kementrian Pariwisata.
“Torang kasiang nda sekolah, ketika ada mahasiswa atau mereka yang lebih paham mengenai masalah ini sangat-sangat terbantukan. Kiranya, bisa ada lagi yang bisa berjuang dengan kami secara sama-sama,” Pungkasnya.
Terpantau media, yang hadir dalam pertemuan tersebut sebanyak 30 kader GmnI Manado, dan 15 Petani Kalasey II.