Oleh: Fionalois Pertiwi Watania | Mahasiswa tingkat akhir di International Business Administration (IBA) Fakultas Ekonomi UNSRAT Manado.
Pekabaran injil tidak mengenal batasan negara, suku bangsa maupun bahasa. Hal itu terbukti dengan kedatangan seorang hamba Tuhan asal Jerman yang melayani di kebaktian Minggu jemaat GMIM “Getsemani” Paal Empat, Manado, Minggu 14 Juli 2013. Pendeta Joackim Schuh, pria berkebangsaan Jerman yang fasih berbahasa Indonesia tersebut menyampaikan berita injil kebenaran firman Tuhan bagi jemaat GMIM “Getsemani” Paal 4.
Dengan tema perenungan “Satu tubuh dalam Kristus” Pendeta Schuh menegaskan bahwa semua warga gereja adalah satu tubuh dalam Kristus yang saling melengkapi, sehingga tidak ada bagian yang dipisahkan, atau tidak ada bagian yang lebih penting dari bagian lainnya. Pendeta Schuh berharap agar umat Kristen di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara, maupun di Jerman, untuk dapat bertumbuh bersama dan dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi dunia.
Dalam kesempatannya setelah berkhotbah, beliau menyanyikan lagu berjudul “Dalam Yesus Kita Bersaudara” dan kemudian secara langsung mengajarkan jemaat yang hadir untuk menyanyikan tersebut dalam versi bahasa Jerman. Keberadaan Pendeta Joackim Schuh di Sulawesi Utara dalam rangka kerjasama antar gereja, dalam hal ini GMIM dan EKHN. Berikut petikan wawancaranya:
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Jemaat GMIM “Getsemani” Paal Empat, Pendeta Edwin Regar Sth, dimana kedatangan Pendeta Joackim Schuh bersama istri dan ketiga anaknya karena kemitraan yang sudah terjalin begitu lama antara Sinode GMIM dengan Evangelische Kirche in Hessen und Nassau (EKHN) atau gereja Protestan di Henssen dan Nassau. Di sisi lain, kedatangan Pendeta Schuh ke GMIM “Getsemani” Paal Empat juga merupakan nostalgia, dimana Pendeta Edwin Regar merupakan teman lama dari Pendeta Schuh. Berikut petikan wawancaranya:
Pada kesempatan lain, Monica Jocom selaku jemaat yang hadir pada kebaktian Minggu tersebut merasa kalau kunjungan seorang hamba Tuhan seperti ini berdampak sangat baik bagi jemaat, selain memperkuat iman juga menambah pengetahuan mengenai budaya dan kehidupan umat Kristen yang ada di Jerman. “Jika ada Pendeta gereja protestan yang ada diluar yang ingin berkunjung di kota Manado akan sangat baik untuk melakukan kegiatan studibanding di sini, melihat pertumbuhan rohani yang ada di kota Manado, khususnya di tanah Minahasa, dan secara langsung dapat mengangkat nama daerah Minahasa dimata Internasional” demikian tutur Monica kepada kami. Diharapkan kedatangan Pendeta Joackim Schuh tidak hanya dipandang sebagai kunjungan pedeta dari luar negeri semata, tapi juga dapat mempererat hubungan antara gereja-gereja yang ada di tanah Minahasa dan di Jerman.
Editor: Calvin Pahimaneng
COPYRIGHT © 2013