Selain daripada kebutuhan primer, sekunder dan tertier ternyata manusia membutuhkan sarana kebutuhan yang satu ini, dimana kebutuhan yang satu ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri, kebutuhan itu disebut ‘jalan’, kebutuhan akan jalan sudah terjadi ketika manusia itu terlahir, misal saja ketika ibu hamil dan ingin melahirkan secara otomatis membutuhkan sarana jalan untuk menuju rumah sakit atau tempat bersalin terdekat, tidak itu saja jalan juga merupakan kebutuhan yang penting di dalam manusia berhubungan dengan manusia lainnya seperti sarana penghubung dari satu desa ke desa lainnya, beranjak dari perkembangan zaman kebutuhan akan jalan menjadi dominasi yang penting dalam kehidupan manusia, walaupun awalnya tidak terhitung menjadi sebuah kebutuhan.
Tentunya dengan keterikatan manusia akan kebutuhan jalan, ada beberapa faktor yang harus dipikirkan kembali oleh manusia itu sendiri salah satunya faktor keselamatan di jalan. Selain para pejalan kaki, jalan juga sering digunakan oleh transportasi darat seperti mobil dan motor, tentu hal ini menjadi pemikiran baru bagi manusia bagaimana para pengguna jalan ini bisa menikmati kebutuhan jalannya dengan aman serta nyaman.
Masih kurangnya kepedulian akan pengetahuan cara mengemudi serta aturan berlalu lintas yang baik di kalangan masyarakat menjadi sebuah realita hidup yang sedang terjadi, meningkatnya angka kecelakaan di jalanan oleh pelaku para pengendara motor/mobil dan juga para pejalan kaki yang tak terelakan, menjadi sebuah permasalahan yang tidak bisa terselesaikan, padahal manusia sehari-hari membutuhkan jalan.
Berangkat dari permasalahan tersebut organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara DPD Sulawesi Utara melakukan pelatihan cara mengemudi yang baik dan aman dengan PT. Daya Adicipta Wisesa Honda dengan tema “Safety Riding Training” yang bertujuan sebagai ormas pelopor keselamatan serta taat kepada aturan berlalu lintas di jalan raya khususnya untuk para pengguna kendaraan bermotor, berangkat dari pribadi serta sebuah komunitas/organisasi membentuk sebuah aksi kesadaran akan pengetahuan peduli cara berkendara yang baik dan aman di jalan raya, adalah merupakan virus positif yang bisa ditularkan langsung ke tengah-tengah masyarakat terutama yang minim akan pengetahuan tersebut.
“Hal yang dianggap sepele ternyata sangat berpengaruh sekali di dalam pelaksaannya, contohnya saja cara menggunakan rem motor yang benar, jika awam memahami rem umumnya hanya menggunakan rem belakang, padahal yang benar ialah menggunakan kedua rem sehingga mengoptimalkan disaat kendaraan berhenti”. Jelas Robby Pangkar selaku pemateri dari Honda ketika mempresentasikan materi safety riding ke audiens.
”Gafatar merupakan organisasi kemasyarakatan yang tinggi sekali pedulinya akan aturan, karena kami taat akan hukum positif, jangankan melanggar lampu lalu lintas kami akan menegor keras ketika pengurus Gafatar berkendara tidak menggunakan SIM”. Tambah Bung Erdales Gustaf Narvin selaku Ketua GAFATAR DPD Sulawesi Utara ketika meberikan sambutan. Selain mendapatkan teori materi bagaimana cara berkendara yang baik, Gafatar juga mendapatkan praktek langsung yang di berikan oleh praktisi dari PT. Daya Adicipta Wisesa Honda.