Seputarsulut.com – Dr. Flora Pricilla Kalalo, SH. MH Merupakan salah satu calon Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado yang dikabarkan telah tereleminasi dalan proses pencalonan.
Menepis hal yang beredar dimedia sosial tersebut, Dr. Flora Kalalo pun mengatakan bahwasanya hingga saat ini Dia secara pribadi belum menerima surat tersebut.
“Jadi, sampai hari ini saya tidak mendapatkan surat resmi dari panitia ataupun dari senat bahwa saya tereleminir dalam pencalonan rektor Universitas Sam Ratulangi.” Katanya saat diwawancarai awak media di rumah kopi yang bertempat di Jln. Samrat, Kota Manado, Kamis (17/11).
Namun, dirinya menyayangkan kejadian tersebut, pasalnya kejadian seperti ini sudah berapa kali terjadi.
“Saya melihat kondisi yang ada sekarang ini sangat memprihatinkan, mengapa ? Karena proses yang berlangsung sudah dua kali, tetap menimbulkan problem dan masalah.” Tuturnya.
Adapun berbagai cara licik yang diduga untuk mencegat Dr. Flora Kalalo mencalonkan diri sebagai calon rektor Unsrat yang dibeberkan olehnya.
“Lalu, ada isu-isu yang tidak baik terkait dengan suap dan sekarang muncul lagi perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan dan perundang-undangan.” Bebernya.
Tambahnya,, “Informasi-informasi dari pihak rektorat sangat memojokkan saya, dan saya butuh untuk mengambil momen ini melalui jalur hukum, saya ingin mengklarifikasi dan Saya berharap nanti penegak hukum bisa menjadi garda terdepan untuk mendapatkan keadilan ini untuk bisa memberikan perhatian ketika seorang seperti saya dalam hal ini PNS (Pegawai Negeri Sipil) dizolimi dengan sebuah skenario besar yang nanti masyarakat luas bisa melihat.”
Saat ditanya awak media terkait apa langkah yang akan diambil kedepannya, Dr. Flora Kalalo pun menegaskan akan menempuh jalur hukum.
“Saya akan menempuh jalur hukum, saya sudah mempersiapkan proses untuk menempuh jalur hukum.” Tegasnya.
Tak manganggap pencalonan dan pemilihan ini sebagai kompetisi. Dia pun menjekaskan tujuan mulianya dalam mencalonkan diri sebagai rektor Unsrat.
“Saya tidak berpikir bahwa pencalonan rektor ini adalah sebuah pertempuran atau sebuah tujuan yang sangat-sangat harus berkompetisi seperti ini, sebuah pertandingan. Tapi saya lebih mengambil makna dari proses ini, yaitu proses yang saya mau kedepankan bagaimana menegakan aturan sebagaimana ilmu yang saya pelajari dari disiplin ilmu hukum. Saya ingin menegakan aturan itu dan mendapatkan keadilan, dan terutama dari pemberitaan-pemberitaan yang ada.” Jelas Kalalo.
Menurutnya juga bahwa kejadian tersebut telah menginjak marwah hukum, oleh karena itu dia pun mengatakan akan mengungkap apa yang sebenarnya dan sesuai aturan yang berlaku.
“Nanti bagaimana saya memberikan sebuah pandangan hukum, nanti kita akan lihat bagaimana Negara kita membingkai ini dalam sistem hukum yang ada pasti memberikan perlindungan dan proses yang ada pada pemilihan rektor ini betul-betul menginjak-injak marwah hukum itu sendiri ketika mereka mengabaikan undang-undang yang sudah memberikan perlindungan pada masyarakat. bagaimana ketika kita mengalami problem yang ada kaitan dengan saya yang terkait dengan mereka mengatakan ada saksi dan lain sebagainya. Saya ingin melihat bagaimana nanti kita akan buktikan.” Tutupnya.