MANADO – Perekrutan penyelenggara PEMILU tingkat nasional telah selesai. BAWASLU dan KPU telah terpilih lewat mekanisme voting di DPR RI Komisi 2 setelah Presiden mengususlkan nama-nama dari hasil tim seleksi. Akan tetapi hasilnya ternyasta mengecewakan beberapa pengamat, diantaranya akademisi Universitas Sam Ratulangi Dr. Ferry Liando. Bahkan kekecewaan dari hasil yang tak merekrut putra-putri dari daerah seperti Sulut, diungkapkan di depan tim dari DPR RI dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Berikut tuturan Dr. Ferry Liando :
Dalam membawakan ceramah diseminar bersama anggota DPR RI yang membahas Renstra DPR RI saya menyinggung mengapa DPR tidak berjiwa semangat NKRI dalam penetapan KPU dan Bawaslu. Harusnya DPR itu jadi perekat NKRI. Hanya di DPR RI yang anggotanya terdapat utusan berbagai representasi suku, etnik dan agama.
Sehingga di harapkan produk-produk politik DPR harus menggambarkan semangat NKRI. Tidak ada alasan bagi DPR yang mengatakan bahwa yang mereka pilih adalah yang memiliki kualitas. Bagi saya semua calon yang lulus dari panitia seleksi adalah mereka yang punya kualitas sama.
Masalah kualitas telah selesai di panitia seleksi. Jadi penilaian DPR hanya atas dasar kepentingan semata. Jika DPR memiliki kepentingan sebagai Perekat NKRI harusnya komposisi KPU Bawaslu harus menggambarkan NKRI. Sayang DPR RI sepertinya menutup mata soal ini.