Seputarsulut.com – Demonstrasi penolakan akan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah terjadi dibeberapa daerah secara Nasional di Negeri Bumi pertiwi Indonesia.
Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir dikantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sering terjadi demonstrasi dihalaman gedung cengkih (sebutan kantor DPRD Sulut).
Kehadiran Masa aksi yang demo pun dari pelbagai kalangan, seperti ormas Buruh, Masyarakat terbagung dalam aliansi dan kaum intelektual atau Mahasiswa yang tergabung dalam ormas.
Pada demo, Rabu (7/9) kemarin, Sejumlah mahasiswa lagi-lagi menyuarakan penolakan kenaikan BBM didepan kantor DPRD Sulut.
Ada beberapa poin yang mereka utarakan dalam kesempatan orasi dihadapan wakil rakyat yang hadir dan menerima kedatangan mereka saat itu. Salah satu orator masa aksi pada saat itu menyampaikan bahwasannya Pemerintah perlu memperhatikan masyarakat ekonomi yang dibawah rata-rata.
“Perlu bapak (Anggota DPRD Sulut yang hadir saat itu) ketahui, kami yang turun aksi saat ini bukan karena ditunggangi atau apalah yang sering dilontarkan kepada kami. Tapi kami hadir disini karena jeritan masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga BBM ini,” ujar salah satu orator yang tidak diketahui namanya, karena saat ditanyai siapa koordinator pada aksi tersebut. Semua mengaku bahwa mereka semua adalah korlap.
Orator pun mengatakan, “perlu bapak ketahui juga, bahwa kami turun disini sebelumnya sudah melakukan kajian kepada masyarakat secara langsung,” tandasnya.
Menanggapi seruan masa aksi itu, Anggota Dewan yang hadir saat itu kompak menjawab akan menyuarakan hal tersebut kepada Pemerintah Pusat.
Seperti yang dikatan oleh Anggota dewan dari fraksi demokrat yang senada mengatakan bahwa secara partai demokrat menolak kenaikan BBM ini. “Sikap kami tetap tidak berubah. partai Demokrat menolak kenaikan harga BBM. Partai Demokrat berkoalisi dengan rakyat,” tegas Billy Lombok yang juga Wakil Ketua DPRD Sulut.
Diketahui, anggota DPRD Sulut yang hadir saat itu ada, Wakil Ketua Billy Lombok dan Victor Mailangkay, Anggota Ronald Sampel, Henry Walukow, Jems Tuuk, Melky Pangemanan. Dari pendemo, Ormas Buruh, Mahasiswa, PMII.