Seputarsulut.com, Manado – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, (Lemhannas RI) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Adapun tugas dari Lemhannas RI kurang lebih ada 3 yang menjadi pokok utama, yaitu: 1. menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional yang berpikir komprehensif, integral, holistik, integratif dan profesional, memiliki watak, moral dan etika kebangsaan, negarawan, berwawasan nusantara serta mempunyai cakrawala pandang yang universal, 2. menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional yang diperlukan oleh Presiden, guna menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. dan yang ke-3. menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan guna meningkatkan dan memantapkan wawasan kebangsaan dalam rangka membangun karakter bangsa.
Kali ini dalam menjalankan tugasnya, Lemhannas RI Mendatangi Kantor DPRD Sulut.
Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Senin (4/7/22) mendapat kunjungan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto bersama peserta angkatan 64 dalam rangka Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA tahun 2022.
Rombongan diterima langsung oleh Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen yang didampingi para Wakil Ketua yakni Viktor Mailangkay, Billy Lombok dan James Arthur Kojongian serta Sekretaris DPRD Glady Kawatu dan anggota DPRD lainnya.
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menjelaskan, tujuan studi strategis ini adalah sebagai bentuk mempelajari satu kebijakan daerah dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19.
“Minggu ini kami pararel kunjungan empat provinsi yakni Sulut, Maluku, Sulteng dan Jatim, dengan mempertimbangkan beberapa keunggulan di berbagai provinsi untuk digali sebagai model pembelajaran dan bisa nanti diusulkan menjadi kebijakan di tingkat nasional,” jelas Widjajanto dalam konferensi persnya.
“Sekaligus juga bersiap-siap menghadapi kerawanan baru kalau muncul inflasi pangan yang bisa mengakibatkan krisis pangan dengan energi di 36 bulan kedepan itu yang kami pelajari yang,” tambah Widjajanto.
Dirinya berharap diskusi ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk membuat kajian dari berbagai masukan yang ada.
Disisi lain, Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Lemhannas RI, yang telah memilih Sulawesi Utara, khususnya DPRD Sulut dalam studi strategis ini.
“Hari ini banyak hal masukkan yang bisa menjadi acuan untuk menyusun kebijakan ke depan, dan juga ini akan bermanfaat bagi daerah Sulawesi Utara, kita butuhkan hal yang seperti ini untuk membangun Sulawesi Utara ke depan lebih hebat dan lebih maju,” pungkas Silangen.
Menurutnya hal ini akan bermanfaat, dimana sesuai amanat Undang-undang bahwa DPRD juga adalah unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang punya kedudukan mitra sejajar gubernur/wakil gubernur dan 45 anggota dewan.