SULUT – J. Victor Mailangkay, S.H.M.H. telah resmi menjadi bakal calon Walikota Manado di partai Golkar setelah memasukan formulir pendaftaran serta menandatangi berita acara, senin (16/12/19) sore di DPD Partai Golkar Sulut didampingi para pendukung militan. Hal ini pun ibarat pulang kerumah sendiri.
Bagaimana tidak, J. Victor Mailangkay, S.H.M.H pernah 5 periode menjadi anggota dewan dari partai golkar dan juga pernah menjadi sekretaris DPD Golkar Sulut.
Dihadapan tim penjaringan Golkar, Victor menyampaikan 5 hal, karena angka 5 itu adalah angka pancasila.
“Yang pertama, saya merasa tidak asing lagi berada di tempat ini. Karena dari tahun 1984 saya sudah berada disini, hal ini seakan kembali kerumah. Ada yang sampaikan bahwa saya sudah pindah partai, tapi saya menjawab bahwa saya tidak pindah, saya tetap di golkar yang direstorasikan yakni Nasdem. Saya pikir tujuan golkar dan nasdem sama, ideologinya tidak bergeser seujung rambutpun, cuma sarana perjuangannya yang berbeda,” ungkap Wakil Ketua 1 DPRD Sulut itu.
Pertanyaanpun muncul, apa sebenarnya dorongan sehingga memilih untuk mencalonkan diri sebagai walikota manado, sedangkan saat ini dinilai dari segi jabatan politik, Victor mailangkay adalah wakil ketua 1 DPRD Sulut, jabatan itu cukup prestisius.
Dirinya menjelaskan bahwa jabatan Anggota Dewan paling tinggi dapat membantu sekitar 100 orang, tapi kalau dirinya bisa dipercayakan terpilih sebagai walikota pastinya dapat membantu lebih dari 1000 orang.
“Dalam motivasi untuk membantu banyak orang dan bagi keyakinan saya kepada Tuhan Yesus Kristus, dalam upaya menjadi berkat kepada banyak orang, saya ikut dalam perhelatan pilkada 2020 mendatang sebagai calon walikota manado,” ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan kursi partai Nasdem di kota manado hanya 5 kursi, tidak bisa mengutus calonnya sendiri. Dan maksud dirinya datang dipartai golkar adalah membangun koalisi.
“Visi misi saya mendaftar calon walikota manado yakni melanjutkan dan meningkatkan apa yang sudah dibangun oleh pak GSVL selama 10 tahun ini. Banyak kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, namun perkembangan dan kemajuan masyarakat juga semakin cepat. Saya hadir dengan visi untuk menjemput perubahan zaman dan industri 4.O yakni membangun manado menuju metropolitan smart city yang toleran, dimana 5 sampai 10 tahun kedepan kota manado berkembang secara signifikan. Contohnya, loper koran dulu banyak orang jualan koran tapi sekarang sangat kurang karena masyarakat sekarang lebih suka baca berita via online daripada koran, kondisi ini akan berlanjut. Kehadiran saya tentunya bisa menjadi jalan keluar untuk bisa menjadikan manado sebagai metropolitan smart city yang toleran,” jelasnya.
(Ardybilly)