MINAHASA– Di hari ke 3 pelaksanaan PKRS GMIM diadakan beberapa seminar dan pelatihan, diantaranya kepemimpinan kristen oleh Bupati Minahasa kak Jantje Sajow. Dalam pemaparannya Bupati didampingi ketua KPRS GMIM Pnt. Moody Rondonuwu, Juga hadir dari KPRS GMIM Pnt Selfran Wungouw dan Pnt. Lontaan Ambro dengan moderator kak Diane Pioh. Turut mendampingi Bupati staf khusus Bupati Minahasa Pnt. Meksi Sahensolar, SPi yang juga Wakil Ketua KPRS GMIM dan tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Minahasa Nofita Rewah , SE
Menurut mantan ketua KPRS GMIM 2 periode ini, Remaja GMIM harus giat belajar dan menjadi teladan, sehingga bisa menjadi pemimpin kristen nantinya. Sedikit bercerita tentang masa remajanya, kak Ance pangilan akrabnya menungkapkan suka dan duka sebagai anak muda yang harus berjuang untuk menjadi yang terbaik.
PKRG ini diisi juga oleh beberapa kegiatan menarik digelar di Cluster, diantaranya pembuatan Web, Jurnalistik, bahkan Tarian Kreatif dipraktekkan dan dilombakan sampai jam 5 sore dengan para jawaranya adalah Stevani Limbat dari GMIM Sion Tounelet Sonder. Para remaja dibagi dalam beberapa cluster sesuai minat dan bakat yang disukainya.
Oleh karena cuaca yang berubah-ubah, membuat panitia segera mengerahkan beberapa kendaraan berat untuk mengatasi lumpur dan kondisi tenda induk yang menyebabkan beberapa kegiatan dipindahkan ke gedung gereja dan aula yang ada. Pnt Iwan Frederik terlihat sibuk berkoordinasi dengan panitia untuk menyelesaikan beberapa lokasi yang harus ditangani.
Pnt. Irwani Maki,MH menyampaikan beberapa usulan buat panitia agar harus segera diselesaikan karena PKRS GMIM 2017 masih ada beberapa hari lagi. Harapannya agar perkemahan bisa nyaman ditinggali oleh peserta. Kevin Monding dan Gaby Tuilan pendamping dari Remaja Teladan (Retel) mengungkapkan rasa syukur karena bisa melayani dalam perkemahan.
Di sela-sela Perkemahan Kreatif Remaja GMIM di Leilem, dihadiri oleh salah satu stand up comedy ibukota Roni Imanuel yang dikenal Mongol.
Mongol terlihat berjalan-jalan di seputaran perkemahan. Memakai sepatu ‘lars anti pece’ dengan beberapa pembina dan remaja Mongol menyapa dan berfoto bersama peserta bahkan petugas keamanan di lokasi perkemahan.
Dalam perbincangan dengan Pnt. Selfran Wungouw dan Heard Runtuwene, Mongol mengungkapkan apresiasi terhadap program perkemahan yang dilaksanakan. Baginya di saat berkemah banyak hal positif yang bisa didapat remaja. Apalagi di saat liburan sekolah saat ini.
Sebelumnya Mongol sempat berkunjung ke perkemahan pemuda GMIM dan Remaja PGI di Tampusu. Di malam Kebaktian Penyegaran Iman malam ke 2 Mongol membawakan kesaksian.