Adat istiadat dan budaya dari suku Minahasa harus diajarkan sejak dini kepada setiap anak didik yang memiliki keturunan Minahasa. Hal ini untuk mengangkat dan mengembangkan kembali kebudayaan Minahasa yang saat ini sudah hampir ditinggalkan sebagian besar warga. Hal tersebut diungkapkan oleh para budayawan Minahasa saat melaksanakan pertemuan Tou Minahasa yang dilaksanakan diruang Mapalus kantor gubernur, Selasa 10 Februari 2015.
Budaya Minahasa harus ada dalam bagian pelajaran muatan lokal dalam hal pengembangan dan pelestarian bahasa dan seni budaya karena ini berguna untuk mengembangkan kembali budaya Minahasa. Ada tiga elemen dalam mempelajari budaya Minahasa yaitu mitos atau mitologi tentang cerita rakyat, regeresan atau upacara dan adat istiadat.
Kebudayaan sangat perlu dipelajari terlebih oleh para generasi muda untuk menggali kembali jati diri, nilai kultural dan kearifan lokal warga Minahasa. Selain itu, ada beberapa wawasan filosofis nilai budaya Minahasa yakni kerja waktu, alam, hidup dan manusia. Dengan mempelajari budaya Minahasa, warga keturunan Minahasa bisa menambah wawasan moral etik sikap terhadap sesama, kesadaran melayani sesama, dan mapalus. Turut hadir dalam pertemuan tersebut ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara Steven Kandow, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, Kepala bBro Organisasi Setda Provinsi Sualwesi Utara Jimmy Ringkuangan dan sejumlah tokoh budaya Minahasa.