Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan dan paling ditakuti oleh masyarakat global, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2003, setiap tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita kanker dengan prediksi peningkatan setiap tahun kurang lebih 20 %. Dan diperkirakan nanti pada tahun 2020 jumlah penderita baru penyakit kanker akan meningkat menghampiri angka 20 juta orang.
Magdalena Faith Uiyanto, adalah salah satu dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia yang masih berusia balita. Magdalena meninggal dunia di usia 1 tahun, 9 bulan. Anak kedua dari pasangan Riko Uiyanto dan Yuliana Sambenthiro ini harus menyerah pada penyakit kanker leukemia pada hari Senin, 13 Mei 2013 di RS Pancaran Kasih Manado.
Keluarga kurang mampu ini harus meyeberangi lautan dari Tobelo ke Manado untuk mendapatkan pengobatan yang terbaik untuk anak mereka. “Dari RSU di Tobelo, ade (Magdalena) didiagnosa menderita demam berdarah, setelah perawatan 4 hari pihak rumah sakit sudah memperbolehkan kami untuk pulang, tapi setelah di rumah kami perhatikan Magdalena masih kurang begitu sehat, karena ibunya kuatir akan kesehatan Magdalena, maka kami langsung ke Manado untuk mendapat perawatan lebih baik.” demikian penuturan Riko Uiyanto kepada seputarsulut.com ketika ditemui di rumah duka siang tadi. Menurut Riko, ketika di Manado, salah satu rumah sakit merujuk anak mereka untuk dilakukan pemeriksaan darah ke sebuah laboraturiom di Manado. “Dari situ kami mendapat hasil ternyata Magdalena telah postif terserang leukemia, dan bukan demam berdarah. Dan Setelah perawatan beberapa hari, Senin pukul 14:30 ade akhirnya meninggal.” demikian Riko bertutur.
Berita Lainnya
Kami mendapat informasi tentang adik Magdalena Faith Uiyanto dari ibu Henny Sutjipto Tjiptamaya, salah seorang pengurus di Yayasan Kasih Anak Kanker Manado (YKAKM). Yayasan ini sangat peduli dengan para pengidap kanker, khususnya para penderita yang masih anak-anak dan yang berasal dari keluarga kurang mampu. Menurut ibu Henny, kegiatan mereka berawal dari enam tahun yang lalu, ketika mereka terlibat dalam satu tim pelayanan doa dari salah satu radio swasta di kota Manado yang sering mengadakan pelayanan kepada anak-anak penderita kanker di Klinik Kanker Anak Estella, dan pada satu kesempatan mereka bertemu dengan tim dari Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAKI) yang kebetulan juga berkunjung ke Klinik Estella. Dari pertemuan itu kemudian melahirkan YKAKM.
Menurut data yang kami dapatkan dari publikasi.umy.ac.id, di Indonesia, prediksi tiap tahun ada seratus penderita kanker baru dari 100.000 penduduk, dua persen diantaranya atau 4.100 kasus merupakan kanker anak. Angka ini terus meningkat lantaran kurangnya pemahaman orang tua mengenai penyakit kanker dan bahayanya. Dan seperti yang dilansir oleh metrotvnews.com ada 11 ribu anak yang terserang setiap tahunnya.
Dari 11 ribu anak tersebut ada terdapat anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, seperti adik Magdalena Faith Uiyanto dari Tobelo di atas. Kami mendapat informasi, untuk biaya pengobatan penderita leukemia bisa mencapai angka 150.000.000,- betapa mahalnya biaya untuk perawatan dan obat-obat yang harus ditanggung keluarga-keluarga kurang mampu yang anaknya terserang penyakit kanker.
Dengan adanya Yayasan Kasih Anak Kanker Manado dan Klinik Kanker Anak Estella, maka beban para orang tua yang kurang mampu secara ekonomi untuk biaya perawatan anak mereka akan sedikit terbantu.