Manado – Drama penyanderaan warga Malalayang yang menjadi sandera akhirnya dibebaskan. Berikut penuturan Pnt. Jackried Maluenseng ketua PKB GMIM Malalayang yang merupakan adik dari ayah salah satu korban sandera.
“Puji Tuhan anak kami Edgar Lahiwu Maluenseng. dibebaskan oleh penyandera yakni kelompok Abbu Sayyaf. Sayang 7 temanya masih disandera sebgai jaminan permintaan membayar 20 juta ringgit atau sekitar Rp 59 sampai Rp.60 miliar”.
“Terima kasih pemerintah akhirnya meralat pernyataanya bahwa tidak benar penyanderaan oleh Abbu Sayyaf. Saya jelaskan bhw Kapal Charles O milik PT Rusianto Bersaudara di Samarinda, kapal ini rutenya Samarinda (Indonesia)-Changyang Filipina mengangkut batubara kapal jenis tugboath ini disandera oleh kelompok yang mengaku abbu sayyaf”.
“Mereka menyergap dengan 2 buah kapal lengkap dengan senjata. Ada 13 orang yang ditawan, tapi akhirnya hanya 7 yang ditawan sebagai jaminan dan 6 dilepas untuk membawa pulang kapal ke Samarinda/Indonesia. 7 orang yang disandera itu dibagi dalam 2 kelompok kemudian dipisahkan”.
Menurut Jekrid diperkirakan mereka dibawa ke arah Jolo. 7 orang yang ditawan itu dibagi 2 kelompok, yaitu :
Kelompok 1:
1. Nahkoda, Ferry Arifin
2. KKM, Mohamad Mabrur
3. Masinos 2, Eddy
Kelompok 2:
1. Chief Officer, Ismail
2. Masinis 3, Mohamad Nasir
3. Juru Mudi 1, Robin Piters (warga asal Sulut)
4. Oliman, Mohamad Sofyan
Sedangkan 6 org yg dibebaskan utk membawa pulang kapal ke Indonesia adalah:
1. Jurumudi 2, Albertus Temu Slamet
2. Jurumudi 3, Ruddy
3. Jurumudi 4, Edgar Lahiwu (asal Manado Sulut, keponakanku).
4. Koki, Agung
5. Masinis 4, Syahrial
6. Second officer Andi Wahyu.
Menurut wartawan senior ini Abbu Sayyaf telah menghubungi pemilik kapal dan mengakui bahwa mereka yang melakukan. Itu juga diakui oleh ABK yang dilepas yang sudah saya hubungi dan tanya secara detil bersama pemilik kapal.
Mereka (Abbu Sayyaf) memberi deadline waktu sampai dengan Sabtu 25 Juni 2016, kalau tidak 7 orang tawanan ini akan dipenggal.
Jekrid berharap pemerintah segera memperhatikan dan mencari solusi segera penyanderaan ini.