MANADO – Jadi Narasumber Rakor Instansi Terkait Dengan BNN, Walikota GSVL Tegaskan Narkoba Bahaya Laten Bagi Generasi Muda Manado . Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dibawah pemerintahan Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA dan Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap pemberantasan narkoba.
Olehnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Manado mengundang Walikota GSVL menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan instansi terkait dalam rangka program rehabilitasi dan pascarehabilitasi Kota Manado tahun 2017, di ruang pertemuan Ibis Hotel Manado, Kamis (9/11) pagi.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Manado AKBP Eliassar Sopacoly, mengaku bangga dengan kepedulian Walikota GSVL terhadap pemberantasan Narkoba. “Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Pak Walikota Vicky Lumentut, atas kepedulian mencegah Narkoba dengan menyediakan gedung rehabilitasi korban Narkoba serta peduli dengan masa depan generasi muda di Kota Manado,” pungkasnya.
Dalam rakor yang dihadiri beberapa instansi terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado dan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado, Walikota GSVL menegaskan Rakor tersebut sangat penting mengingat Indonesia sekarang ini dalam status Darurat Narkoba.
“Rakor ini sangat penting, bahayanya pengaruh Narkoba di Kota Manado. Karena Indonesia sekarang ini dalam status Darurat Narkoba. Narkoba bagian dari Proxy World, karena merupakan juga pembunuh terbesar di dunia saat ini. Sesuai laporan yang ada, rata rata perhari di Indonesia 33 orang meninggal akibat Narkoba,” jelas orang nomor satu di ibukota Provinsi Sulawesi Utara itu.
Menurut Walikota GSVL, untuk melakukan rehabilitasi kepada korban pengguna narkoba membutuhkan waktu selama 40 tahun. Sehingga, peranan orang tua dalam membentengi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam pemakaian narkoba sangat penting dan strategis. Apalagi, berdasarkan perkembangan zaman, Narkoba memiliki banyak jenis atau varian tergantung dari kepiawaian seorang peracik Narkoba melakukan inovasi.
“Varian Narkoba bertambah terus, jadi harus diwaspadai khususnya orang tua. Contoh ada Narkoba jenis Gorela, Flaka dan lain-lain, karena pelaku-pelaku terus mencari inovasi dengan varian-varian baru, termasuk meraciknya dengan obat-obatan yang ada di apotek-apotek,” tukas Walikota GSVL, seraya mengatakan selang tahun 2013-2017, ada 1100 ton Narkoba dari negara luar penghasil yang masuk ke wilayah Indonesia.
“BNN kita telah bekerja keras untuk mencegah masuknya 1100 ton Narkoba ke negara kita. Narkoba pembunuh massal, dan sudah menyerang bukan hanya kalangan dewasa tapi sudah ke anak-anak penerus bangsa. Narkoba saat ini adalah bahaya laten, yang siapapun itu akan jadikan musuh bersama guna mencegah rusaknya generasi muda. Pemkot Manado akan terus mendukung upaya mencegah peredaran Narkoba, termasuk pola pencegahan mulai dari sekolah-sekolah,” tegas Walikota GSVL.
Lanjut dikatakan, kedepan sebagai langkah representative Pemkot Manado akan membangun gedung Rehabilitasi Korban Narkoba di Kota Manado. Selain, akan membuat pilot project untuk Kampung Wisata, Kampung Taat Hukum, Kampung Percontohan Bersih dan Hijau, serta akan mendirikan bangunan Pusat Latihan Kerja untuk generasi muda yang ingin bekerja. Kami akan membuat tempat atau gedung untuk Rehabilitasi korban Narkoba di Kota Manado. Dan akan diskusikan bersama, proses penanganannya dengan pihak terkait termasuk pihak kesehatan. Semua ini untuk mencegah dan tahun 2018 merencanakan membuat sebuah pilot project, tempat atau Kampung Wisata dan Kampung Taat Hukum, Kampung percontohan Bersih dan Hijau, serta pusat latihan kerja,” jelasnya.