Walikota Manado DR G.S Vicky Lumentut membuka Seminar Nasional Teknik Infrastruktur dan Lingkungan 2015 dan Focus Group Discusion di Grand Kawanua Convention Center Kamis (08/10) pagi kemarin. Walikota menyambut baik dan memberi apresiasi kepada pihak panitia khususnya Universitas Politeknik Negeri Manado dibawah pimpinan direktur Ir. Jemmy Rangan , MT yang dengan cerdas menggelar seminar nasional yang mengambil topik Mitigasi dan Pemulihan Kondisi Pasca Bencana Alam.
Dalam kesempatan tersebut, walikota GSVL juga ikut memberi sosialisasi dan pemahaman seputar dana bantuan bencana sebesar Rp 1/4 Triliun (Rp 213 Miliar) yang baru saja diterima pemkot Manado dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat untuk pemulihan dan pemberian bantuan pembangunan rumah layak huni bagi warga kota Manado yang tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor 15 Januari 2014 Lalu.
“Selaku pemerintah kota di Manado, saya sangat berterima kasih atas kegiatan seminar yang dirasakan sangat positif ini dilakukan untuk pencegahan maupun penanggulangan dampak bencana. Dimana seperti diketahui, kapan dan dimana saja musibah atau bencana itu bisa datang dan menimpa warga masyarakat. Jadi hajatan ini besar manfaatnya bagi kita semua khususnya di daerah-daerah, dan semoga hasil seminar ini bisa mendapatkan rekomendasi strategis yang bisa di sumbangkan bagi kepentingan nasional seputar penanggulangan bencana di Republik Indonesia. Setiap masalah bencana, tentu punya kondisi dan penanganannya sendiri-sendiri.
Untuk itu, mari kita mengikuti seminar ini dengan serius dan seksama agar bisa mendapatkan ilmu yang bisa dipraktekkan dikemudian hari. Selamat mengikuti seminar, dan semoga para peserta merasa nyaman berada di Kota Manado,” jelas Walikota Lumentut penuh arti. Hajatan Seminar Nasional ini sendiri, menjadi pembicara Deputi Rehab Rekonstruksi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat, DR Wisnu Wijaya dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum/Perumahan Rakyat, DR Ir A Hermanto Dardak. Seminar Nasional ini diikuti para akademisi, mahasiswa dan kalangan pemerhati yang peduli terhadap mitigasi bencana dan lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia.(PD)