SULUT – Ada kabar baik bagi masyarakat petani Sulawesi Utara, khususnya buat petani Kopra,Cengkih dan pala.
Dimana legislator DPR RI Mindo Sianipar memberi solusi terbaik ke petani dengan membawa investor ke Sulawesi Utara yang nantinya akan membeli hasil bumi dari Sulut utamanya Kopra, Cengkeh dan Pala (KoCePa) untuk di beli dan di ekspor ke India.
Hal tesebut terungkap dalam pertemuan yang berlangsung diruang serbaguna DPRD Provinsi Sulawesi Utara Senin 2 November 2020 antara perwakilan petani cengkih, kelapa dan Pala dengan owner PT Sarana Alam Indonesia yang mencoba menjadi perpanjangan tangan hasil produk kebanggaan Sulut ke negeri Hindustan India.
Dalam kesempatan itu, Mindo Sianipar mengatakan bahwa ini sudah menjadi tugas dirinya sebagai wakil rakyat guna untuk mensejahterakan rakyat.
“Harus ingat bahwa tugas dan tanggung jawab Anggota DPR RI bukan di dapil masing-masing, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, kedepannya semoga ini menjadi jalan keluar dan solusi terbaik untuk masyarakat Petani yang berada di Sulut. MERDEKA!”
Disisi lain, Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Alam Indonesia Manu Mercandani, rencananya mereka akan membuka cabang di Sulut pada Januari 2021 nanti.
“Nanti akan hadirkan semacam plan of action karena ada beberapa produk Sulut yang akan kita pasarkan ke India. Nanti kita buatkan rencana kerja misalnya Cengkeh, kalau memenuhi standar keinginan pasar India baru kita laksanakan,” ungkap Manu Mercandani,
Lebih lanjut dikatakan Mercandani, kwalitas komoditas KoCePa asal Sulut merupakan salah satu yang terbaik.
“Kalau secara gamblang kwalitas itu bisa diterima pembeli dari India. Tetapi semua harus mengikuti sesuai kwalitas permintaan pasar. Misalnya ada beberapa hal yabg harus kita ikuti seperti kadar airnya ataupun packagingnya,” ujar Mercandani.
Ditempat yang sama, anggota Komisi IV DPRD Sulut Fanny Legoh menyambut baik langkah investor yang membidik hasil bumi Sulut tersebut.
“Ini anugerah Tuhan bagi Sulut terutama petani Sulut. Karena selama ini tidak ada investor yang mampu membawa pembaruan bagi hasil bumi Sulut tersebut,” ujar legislator PDI Perjuangan dua periode di DPRD Sulut ini.
Menurut Legoh, ini harus menjadi langkah maju bagi para petani Sulut.
“Hanya satu kunci bagi petani, adalah disiplin petani dalam menghasilkan produk berkwalitas. Kita mau ekspor harus punya kwalitas, jangan sampai hanya euforia tapi menurunkan kwalitas,” pungkasnya.
(ABL)