SULUT – Guna memperkuat sinergitas antar negara-negara kepulauan di pasifik, Duta Besar Kepulauan Solomon untuk Indonesia HE Salana Kalu,menyambangi Kantor DPRD Sulut, Kamis (27/04/2018) di ruang VVIP DPRD Sulut.
Ketua DPRD Sulut, Andrei angouw bersama dengan Gubernur Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandou serta para wakil ketua masing-masing Wenny Lumentut, Stevanus Vreeke Runtu, dan Marthen Manoppo menerima kunjungan tersebut.
Pertemuan tersebut dilakukan guna membicarakan sejumlah hal penting terkait yakni membuat agenda pertemuan antar negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik yang bakal diadakan di Sulut serta penyelamatan koral atau terumbu karang dan pembangunan di Papua.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw mengungkapkan bahwa sebagai mitra kerja pemerintah daerah, tentunya sangat mendukung upaya Gubernur dalam menyukseskan agenda tersebut.
“Sulawesi Utara juga masuk daerah kepulauan yang terkenal kaya akan keanekaragaman terumbu karang. Untuk itu, kedepannya sinergitas antar negara kepulauan memang harus dilaksanakan,” ucap angouw.
Diketahui, kawasan segitiga karang dunia atau biasa disebut Coral Triangle, selama ini dikenal sebagai kawasan inti karena tingginya keanekaragaman terumbu karang di dunia. Berbagai upaya terus dilakukan negara-negara yang wilayahnya masuk dalam segitiga karang dunia untuk menyelamatkan terumbu karang yang tersisa saat ini.
Disisi lain, Gubernur Olly mengatakan Pemerintah Propinsi saat ini tengah berupaya melobi agar pertemuan negara-negara kepulauan di Pasifik dapat dilaksanakan di Sulut karena merupakan negara kepulauan.
“ Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menyatukan pendapat,”ujar Olly.
Terkait pembahasan koral, Olly menyebutkan strategisnya kedudukan Indonesia dan Kepulauan Solomon sebagai pendiri The Coral Triangle Initiative (CTI).
“Adapun negara lainnya yang menjadi pendiri CTI adalah Timor Leste, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini,” ungkapnya.
(Ardybilly)